IBL

Menjadi kolaborator bagi perusahaan sekelas Nike akan jadi prestasi yang membanggakan. Tak hanya olahraga pada umumnya, Nike juga menggaet para atlet olahraga ekstrim. Salah satunya adalah skateboard. Hal itu terbukti dengan dibuatnya divisi khusus untuk mengakomodasi kebutuhan atlet olahraga papan luncur ini bernama Nike Skateboarding (SB) di awal tahun 2000.

Walau telah berusia 18 tahun, Nike SB tak pernah berhenti berinovasi. Salah satu langkah nyata mereka adalah dengan menggandeng atlet skateboard berprestasi. Lebih jauh, atlet-atlet tersebut akan dijadikan kolaborator untuk varian sepatu di bawah divisi Nike SB. Legenda-legenda seperti Paul Rodriguez, Eric Koston, dan Stefan Janoski.

Kini, atlet skateboard muda Nyjah Houston akan disejajarkan dengan nama-nama mentereng tersebut. Hal itu terkait dengan Nike SB yang merilis sepatu skateboard khusus untuknya dengan nama Nike SB Nyjah. Bentuk sepatunya pun tergolong berbeda dengan sepatu skateboard yang dirilis Nike SB sebelumnya.

Nyjah telah mengenal skateboard sejak usia 5 tahun. Setelah 18 tahun hidup bersama olahraga keras ini, ia pun menyadari satu hal. “Kami (para atlet skateboard) membutuhkan sepatu yang punya daya tahan tinggi serta awet. Tak banyak diantara kami yang mampu membeli banyak sepatu karena keterbatasan dana. Saya ingin menciptakan sepatu yang tahan lama agar mereka bisa bermain skateboard dengan nyaman,” ungkap Nyjah kepada Nike News.

Desain sepatu skateboard ini tergolong minimalis dan cenderung bersih. Tak ada tabrak warna yang biasa ditemukan di sepatu keluaran Nike SB, terutama di awal eksistensi mereka. Sebut saja Nike SB Dunk Low "Paris" atau Nike SB Dunk Low "What The" yang berwarna mencolok. Nike juga tidak menyertakan teknologi Air Bubble seperti yang biasa ditemui di Nike SB Air Stefan Janoski.

Lebih jauh, sol sepatu Nike SB Nyjah dibuat berbeda yang terinspirasi dari teknologi Nike Free. Teknologi yang biasa ditemui di sepatu lari jarak menengah dari perusahaan berlogo swoosh itu. Alhasil, sepatu ini jauh lebih lentur dan ringan di kelas sepatu skateboard.

Secara konstruksi, Nike SB Nyjah berbentuk ramping serta meruncing di bagian depan. Berbeda dengan sepatu skateboard konvensional yang tebal dan gendut. Desain seperti itu bermanfaat agar pemakai lebih bisa merasakan kaki dan papan yang ia injak.

Mengenai komposisi, Nyjah juga membuat inovasi dengan menggunakan bahan karet yang lentur di bagian atas. “Awalnya sempat ragu, tapi tak ada salahnya kami mencobanya. Hasilnya sungguh mengagumkan. Sepatu ini jauh lebih ramping dari sepatu skateboard pada umumnya. Ini yang saya cari,” imbuh pria berusia 23 tahun ini.

Nyjah mengungkapkan bahwa inspirasi dibuatnya sepatu ini berasal dari dua sepatu yang selalu ia gunakan sebelumnya. “Dulu, saya selalu menggunakan Nike SB Blazer Vapor dan Nike SB Stefan Janoski. Dua sepatu itu sangat nyaman dan awet. Bisa dibilang, sepatu saya ini adalah penggabungan dari dua sepatu itu,” pungkasnya.

Dengan pengajuan desain serta bahan yang unik itu, Nike Skateboarding membutuhkan riset dua tahun hingga menemukan komposisi yang diinginkan Nyjah. Bagian sol bawah pun dibuat sedemikian rupa demi kontrol traksi maksimal terutama ketika diatas papan. Nike juga memberikan ventilasi di sekitar logo mereka yang bermanfaat agar kaki tetap dingin walau sedang bermain skateboard di siang hari yang panas.

Sepatu ini telah dijual di gerai-gerai Nike di seluruh dunia. Bisa pula didapatkan di situs belanja resmi Nike dengan harga AS$95. Untuk sementara, Nike SB masih merilis satu warna saja, yaitu Summit White/Antrachite-Lemon Wash.

Sumber Foto: Nike News, First In Sneaker

 

Baca Juga:

13 Tahun Lalu, Nike SB Dunk Low Staple Pigeon Mericuhkan New York

Peran Air Jordan 1 di Kultur Skateboard

Sekilas Konstruksi Seri Baru SB Dunk Low 2017 (Sean Malto)

Komentar