IBL

Nama lengkapnya adalah Ulysses Lee Bridgeman. "Junior" adalah julukannya. Ia lebih dikenal sebagai Junior Bridgeman. Lebih dikenal bukan berarti banyak yang mengenal. Saya bahkan mengasumsikan bahwa banyak orang Indonesia yang tidak mengetahuinya. Bahkan mungkin di negara asalnya Amerika Serikat.

Saat di-draft oleh Los Angeles Lakers pada tahun 1975, Bridgeman adalah salah satu dari empat pemain yang langsung dikirim ke Bucks guna mendapatkan Kareem Abdul-Jabbar.

Ia menghabiskan 12 tahun karirnya bersama Milwaukee Bucks dan dua tahun bersama Los Angeles Clippers. Lahir pada tahun 1953, tidak ada yang begitu istimewa pada permainan Bridgeman.

Walau memegang rekor sebagai pemain yang paling banyak bermain untuk Bucks (711), ia lebih banyak muncul sebagai pemain cadangan.

Rata-rata poinnya sepanjang karir tidak begitu buruk. 13,6 poin per laga. Walau demikian, nomor seragam Bridgeman (2) sudah tak boleh lagi dikenakan oleh siapapun di Bucks. Nomornya telah melegenda di Milwaukee.

Lalu apa yang membuat Bridgeman lebih hebat daripada Shaquille O'Neal, Magic Johnson dan pemain-pemain legendaris lainnya selain Michael Jordan?

Pendapatannya setelah pensiun.

Baru-baru ini, majalah keuangan Forbes mengeluarkan daftar atlet dengan pendapatan tertinggi di tahun 2016 setelah mereka pensiun sebagai atlet.

Junior Bridgeman ada di peringkat keempat dengan pendapatan 32 juta dolar Amerika Serikat (AS). Di atasnya ada nama-nama populer Arnold Palmer ($40 juta), David Beckham ($65 juta) dan teratas adalah Michael Jordan ($110 juta). Di bawah Bridgeman ada Shaquille O'Neal di peringkat tujuh ($22 juta) dan Earvin "Magic" Johnson di peringkat 10 dengan pendapatan 18 juta dolar AS.

Sumber pendapatan Bridgeman setelah selesai bermain di NBA adalah bisnis restoran. 450 lebih gerai restoran waralaba cepat saji menjadi lubang pemasukannya setiap tahun. Termasuk di antaranya 100 restoran cepat saji Wendy's.

Sumber: Forbes.

Gambar: NBA/GettyImages.

 

 

Komentar