IBL

Ada tim dari Sumatera dalam Indonesian Basketball League (IBL) 2024. Evos Thunder Bogor berganti lisensi menjadi Rajawali Medan. Pengumuman tersebut resmi tercantum dalam laman resmi IBL pada 3 November 2023.

Ini merupakan pertama kalinya Medan memiliki klub basket profesional lagi setelah 15 tahun. Sebelumnya ada Angsapura Sania Medan yang terakhir berlaga di NBL 2009-2009. Pada musim 2010, mereka bergabung dengan Satya Wacana dan berganti nama menjadi Satya Wacana Angsapura Salatiga. Pada tahun-tahun berikutnya nama Angsapura dihapus dan diteruskan oleh Satya Wacana Salatiga.

“Kami ingin mengembangkan dan mengembalikan kejayaan bola basket Medan dan Sumatera Utama yang pernah berjaya pada era 1970 sampai 1980-an. Sudah lama publik Medan ingin klub dari Medan setelah terakhir Angsapura,” ujar Direktur Utama Rajawali Erwin.

IBL 2024 akan menggunakan sistem kandang tandang sejak musim reguler. Rajawali berharap bisa memiliki kandang di Medan. “Tetapi semuanya juga bergantung pada rekomendasi dan arahan dari IBL,” lanjut Erwin.

Baca juga: Pakai Nama Baru di IBL 2024, Borneo Hornbills Target Juara

Di sisi lain, Direktur IBL Junas Miradiarsyah membenarkan soal homebase Rajawali yang memilih di kota Medan. Ada tiga venue yang mereka ajukan yaitu GOR Sioux Lanud, GOR Pemprov Sumut, dan GOR Unimed.

Tetapi belum ada keputusan venue mana yang akan dipakai Rajawali. Jika salah satu dari venue itu disetujui, Rajawali bisa bertanding di Medan. Jika tidak, mereka akan menggunakan venue alternatif di kota lain.

“Hombasenya Rajawali di Medan. Saat ini venue yang mereka ajukan masih sedang dalam proses assessment,” kata Junas saat dikonfirmasi oleh Mainbasket.

Selain Rajawali, tim yang yang berganti nama adalah Bumi Borneo Basketball Pontianak. Musim depan mereka menggunakan nama Borneo Hornbills. Mereka memilih kandang di GOR Laga Tangkas Pakansari, Bogor.

Borneo memilih venue di Bogor karena Pontianak dan Kalimantan belum memiliki venue yang memenuhi kriteria IBL. Meski demikian, Borneo memiki rencana untuk membangun venue di Kalimantan dalam 2-3 tahun mendatang. (rag)

Foto: Hariyanto/IBL

Komentar