IBL

Mantan bintang NBA, Baron Davis, merilis lini busana miliknya untuk menyambut Natal kemarin, 25 Desember 2017. Davis memberi nama lini busana miliknya dengan sebutan The Black Santa. The Black Santa merilis karya pertama mereka dengan meluncurkan baju hangat dengan motif yang terinspirasi dari tim-tim basket NBA.

Tak sekedar bisnis, ternyata Davis punya maksud mulia di balik perilisan busananya. Pemain kelahiran 1979 tersebut ingin menunjukkan sisi positif warga keturunan afrika-amerika.

"The Black Santa saya kenalkan pertama kali saat perayaan Halloween 2013 silam. Awalnya, saya tak ingin melakukannya karena saya berkulit hitam. Namun, saat pesta justru banyak yang meminta hadiah. Sangat menyenangkan!” ungkapnya kepada WWD.

Dengan tanggapan positif tersebut, Davis ingin membuat sebuah gerakan anti-rasialisme secara positif. Ia kemudian menjadikan karakter The Black Santa sebagai simbol. “Ini adalah cara saya bercerita dan memberikan solusi terhadap permasalahan rasisme yang terjadi di negara saya (Amerika Serikat) dan dunia,” kata Davis kepada ESPN. Ia juga menambahkan bahwa pola pikir tersebut ia dapatkan dari ibu dan neneknya.

Davis membuat beberapa pakaian untuk koleksi pertama The Black Santa: kaos, jaket, baju hangat rajut (ugly sweatshirt), baju tidur, dan topi. Selanjutnya, merek ini akan merilis busana sesuai dengan tanggal dan momen yang ada. Yang terdekat adalah momen hari Valentine Februari 2018 mendatang. “Saya akan menampilkan karakter Ibu Santa Claus saat Valentine nanti,” imbuhnya kepada ESPN.

Baron Walter Louis Davis adalah pemain basket professional asal Amerika Serikat. Bakat basketnya diasah secara ketat oleh neneknya hingga ia masuk ke Crossroads High School di Santa Monica, California, Amerika Serikat. Di sana, ia mampu mengantarkan tim basket sekolahnya menjuarai beberapa kompetisi setingkat SMA.

Tak hanya itu, ia juga meraih MVP karena selalu bermain gemilang. Ia terpilih untuk bermain di ajang McDonald’s All-American High School Basketball Game 1997 bersama Elton Brand, Shane Battier, Larry Hughes dan Ron Artest yang kemudian sama-sama menjadi pemain NBA.

Atas kegemilangannya, Davis diperebutkan empat universitas. Akhirnya ia pun memilih University of California, Los Angeles (UCLA) untuk tujuan selanjutnya. Di sana, ia bermain gemilang bersama tim UCLA Bruins hingga akhirnya masuk dalam Draft NBA 1999. Atas prestasi yang ia buat, Baron Davis masuk ke dalam jajaran penerima UCLA Athletics Hall of Fame pada 2016. Sejajar dengan legenda NBA era ‘70-‘80an, Richard Washington, yang juga melejit lewat tim basket UCLA Bruins.

Sumber foto: WWD, ESPN

Komentar