IBL

Timnas bola basket Latvia finis di urutan kelima di Piala Dunia FIBA 2023, setelah menang 98-63 atas Lithiania, di Mall of Asia Arena, Sabtu (9/9). Arturs Zagars membuat penampilan yang luar biasa dengan 17 asis dalam satu pertandingan. Ternyata, pencetak rekor asis terbanyak di Piala Dunia FIBA tersebut belum punya klub. Kabarnya kini banyak tim EuroLeague dan NBA yang tengah mengincarnya. 

Dengan 17 asis saat melawan Lithuania tersebut, pemain Latvia berusia 23 tahun ini melampaui rekor Toni Kukoc dalam hal asis terbanyak untuk satu pertandingan di Piala Dunia FIBA. Zagars mengantarkan Latvia untuk pertama kalinya finis di lima besar turnamen tersebut. "Saya hanya mengoper bola, dan rekan satu tim saya melakukan tembakan. Sesederhana itu," tegasnya. 

Zagars tampil mengesankan dengan rata-rata 12,4 poin per gim, dengan akurasi tembakan dua angka 55,6 persen, dan 41,7 persen dari tripoin. Zagars juga menyumbang 2,6 rebound dan 7,4 asis per gim dengan rata-rata tampil selama 25 menit per pertandingan. Kontribusinya sebagai pencetak poin dan distributor bola, membantu Latvia mengalahkan tim-tim besar seperti Prancis, Spanyol, dan Brasil. 

Pada pertandingan melawan Prancis, Zagars mencetak 22 poin dan 5 asis. Padahal Prancis merupakan peraih medali perak Olimpiade dan EuroBasket. Dalam kekalahan melawan Jerman, Zagars menyumbang 24 poin. Tetapi yang paling mengesankan adalah kemampuannya menjaga pemain sekelas Dennis Schroder. 

"Saya yakin dia memainkan turnamen yang solid dengan tanggung jawab yang besar. Dia berada di posisi yang tepat. Seperti untuk pertama kalinya di Piala Dunia FIBA, dan pertama kali menjadi pemain inti di tim nasional senior. Menggantikan pemain ikonik seperti Janis Strelnieks tidak mudah, tapi dia (Zagars) mampu melakukannya dengan baik," ungkap pelatih kepala Latvia Luca Banchi yang berkomentar soal penampilan Zagars.

Foto: fiba.basketball

Ironisnya, Arturs Zagars sampai sekarang belum mendapatkan klub untuk musim kompetisi mendatang. Kontraknya dengan klub Lithuania Nevezis Kedainiai sudah berakhir. Zagars hanya dikontrak satu musim kompetisi dengan 22 pertandingan. Dia berkontribusi 15,4 poin, 3,0 rebound, 4,4 asis, dan 1,1 steal per gim. Menurut Donatas Urbonas dari Basketnews.com, melihat performa Zagars di Piala Dunia FIBA 2023, maka agennya akan lebih mudah mencari klub. 

Kabarnya, sebelum tampil di Piala Dunia FIBA tahun ini, klub BC Wolves Vilnius dari liga Lithuania sudah menghubunginya. Namun dengan meningkatnya sorotan selama ini, seharusnya Zagars mempertimbangkan untuk membuka diri terhadap tawaran yang lebih luas. Karena beberapa tim EuroLeague dan NBA, di hari-hari terakhir Piala Dunia FIBA 2023 semakin rajin mengumpulkan informasi tentang pemain yang menonjol. Bahkan rekannya, Davis Bertans berpendapat bahwa Zagars seharusnya tampil di NBA. 

"Dia selalu menjadi pemain bertalenta sejak tim nasional junior. Setiap kali dia bergabung dengan kami di tim nasional senior, saat latihan, kami bisa melihat dia melakukan beberapa hal secara alami yang tidak bisa dilakukan pemain lain. Sayangnya, dia mengalami cedera seperti itu di tim nasional junior," kata Bertans. "Tapi semakin baik dia bermain di pertandingan besar ini, semakin besar kepercayaan diri yang dia peroleh dan semakin baik dia terus bermai. Sejujurnya, saya akan menjawab ya, ketika ditanya apakah Zagars seharusnya dapat kontrak dua arah dengan tim NBA. Ini semua tentang waktu, peluang, dan peluang. Segalanya bisa terjadi jika Anda berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat."

Bahkan pelatih Banchi secara terang-terangan mengaku sempat mempertanyakan apakah Zagars siap mengambil peran sebagai kapten tim di turnamen yang lebih besar, seperti Olimpiade. Karena peran tersebut tidak main-main. Zagars harus punya pengalaman, kesabaran, dan kedewasaan dalam bermain. Itu bisa didapatkan ketika dia tampil di liga yang lebih besar lagi. Jadi banyak yang mendorong agar Arturs Zagars segera memutuskan masa depannya, selepas Piala Dunia FIBA 2023. (*)

Foto: fiba.basketball

Komentar