IBL

Indonesia menutup Olympic Pre-Qualifying Tournament 2023, dengan meraih kemenangan atas Suriah dengan skor 84-78. Menariknya, Suriah memiliki enam pemain dengan tinggi lebih dari 200 cm. Padahal diawal bulan Agustus 2023, Indonesia sempat menghadapi Suriah. Namun, hasilnya harus menerima kekalahan dengan skor 76-82. Lantas apakah kemenangan yang diraih Indonesia di Olympic Pre-Qualifying Tournament 2023 dipengaruhi oleh tinggi badan?

Berdasarkan rata-rata tinggi badan dari pemain yang dibawa ke Olympic Pre-Qualifying Tournament 2023, terlihat bahwa terdapat selisih 10 cm dari rata-rata pemain Suriah. Bahkan Abdulawhab Almahwi dan Kemal Canbolat merupakan dua pemain tertinggi di group A. Jika dibandingkan dengan pemain NBA, tinggi Almahwi hampir setara dengan tinggi Boban Marjanovic.

Sepanjang empat babak, Almahwi hanya berkontribusi dengan tiga angka dan empat rebound, dengan menit bermain hanya 07.27 atau rata-rata dua menit per babak. Menghadapi match-up Bolden yang memiliki tinggi 208 cm, Alhmahwi harus menerima block saat melakukan post ups dibabak ke-3 menit 04:38.

Kontribusi Canbolat lebih baik dibandingkan Almahwi. Bermain selama 28:32 menit, Canbolat meraih 11 points, enam rebound, dan lima assists. Dari 11 points, tidak ada satu pun yang dihasilkan melalui post ups atau put backs. 81% angka atau sembilan angka Canbolat dihasilkan dari permainan PnR man, baik itu pops atau roller.

Bolden masih menjadi kontributor utama dalam kemenangan Indonesia. Produktivitas angka tertinggi berasal dari PnR roller dengan enam angka dari tiga penguasaan. Yang menjadi catatan penting, two man game dengan Bolden justru menjadi awal dari action utama yang mendukung kemenangan Indonesia, yaitu CnS dengan 30 angka dari 20 penguasaan atau 1.5 angka dari setiap penguasaan.

Canbolat yang berkontribusi dalam serangan, justru menjadi beban dalam pertahanan untuk PnR. Coverage drop berhasil dimanfaatkan Indonesia untuk menciptakan situasi dua lawan satu. Hal tersebut berhasil dimanfaatkan oleh Bolden dan Pandu Wiguna. Dari empat penguasaan saat dijaga Canbolat, 100% berakhir dengan produktivitas angka Indonesia.

Kemenangan melawan Suriah yang diperkuat enam pemain dengan tinggi lebih dari 200 cm membuktikan bahwa Indonesia bisa menang atas lawan yang memiliki rata-rata tinggi badan lebih tinggi. Indonesia dengan PnR memanfaatkan coverage drop dari Suriah berhasil mencitpakan peluang dua lawan satu atau memberikan ruang bagi pemain lain untuk melakukan tembakan CnS. (*)

Komentar