IBL

Stapac Jakarta tampil luar biasa di pertandingan pertamanya. Tim asuhan Ramos Geraldo Villalon itu berhasil menundukkan juara bertahan Jawa Pos-Honda Pro Tournament, Pacific Caesar Surabaya dengan skor 74-60. Pacific dibuat tak berdaya di sepanjang pertandingan.

Pacific Caesar sepertinya tak menduga bila Stapac akan menyerang area lubang kunci dengan sangat kuat. Sebab hadirnya Steven Demon Thomas dan Marcus Morrison membuat Stapac nyaman di bawah ring. Selain mencetak poin, Stapac bisa lebih unggul di kesempatan kedua (second change). Inilah yang membuat Stapac unggul 22-14 di kuarter pertama. Di kuarter kedua, Morrison menghasilkan enam poin dari total 15 poin yang ditambahkan Stapac. Di akhir kuarter kedua, Stapac tetap memimpin 37-27.

Bertarung di bawah ring tampaknya bukan strategi yang tepat bagi Pacific. Oleh karena itu di kuarter ketiga, kepala pelatih Pacific, Kencana Wukir menggunakan strategi berbeda. Pacific menggunakan Nuke Tri Saputra dan Dominique Victor Jones untuk menembus pertahanan Stapac. Hasilnya, delapan poin disumbangkan dua guard lincah tersebut. Sedangkan satu tembakan tiga angka Gege Nagata menambah pundi-pundi poin Pacific. Usaha tersebut juga seakan tak berarti, karena Morrison dan Thomas tetap menjadi ancaman utama. Belum lagi Ebrahim Enguio Lopez juga ikut-ikutan menambah keunggulan untuk Stapac. Kuarter ketiga ditutup dengan skor 61-42 untuk Stapac.

Usaha Pacific menyusul ketertinggalan justru pupus di kuarter keempat. Ini karena Nuke harus ditarik keluar lapangan karena cedera lutut. Ia tampak mengerang ketika bertabrakan dengan pemain Stapac. Dominique pun sigap menggendongnya ke bangku cadangan untuk mendapatkan perawatan. Keluarnya Nuke membuat Dominique harus bekerja sendirian. Meski begitu, pemain yang akrab disapa Disco Domo tersebut bisa mencetak 10 poin di kuarter keempat. Tapi itu belum cukup untuk membawa Pacific menang. Stapac pun bisa mengakhiri perlawanan Pacific dengan keunggulan 14 poin (74-60).

"Pada dasarnya pemain kami siap. Lalu kami unggul di pemain asing," kata Bong Ramos, sapaan akrab kepala pelatih Stapac. "Saya tidak mengambil time-out di pertandingan ini. Sebab pemain sudah tahu polanya, defense-nya, rotasinya, jadi saya hanya memberi instruksi di tepi lapangan saja. Kemudian untuk pemain asing kami (Morrison dan Thomas), saya sudah kenal mereka ketika bermain di ABL. Saya juga tahu permainan mereka. Jadi lebih mudah."

Steven Demon Thomas menghasilkan 17 poin dan sembilan rebound untuk Stapac. Disusul Marcus Morrison dengan torehan 15 poin, lalu Pringgo Regowo yang mencetak 10 poin. Di tim Pacific, Dominique Victor Jones menyumbang 24 poin, sedangkan Nuke Tri Saputra sempat mencetak 14 poin sebelum dia mengalami cedera.

Coach Bong tampak cukup gembira dengan hasil ini. Sebab ia berhasil mengalahkan juara bertahan yang menjadi salah satu tim unggulan di grup A. Kemenangan ini, menurutnya belum bisa dirayakan. Sebab masih ada Nusanet Mahameru Surabaya yang menunggu Stapac di pertandingan selanjutnya. Coach Bong tampaknya akan memberikan perhatian khusus kepala guard asing asal Australia milik Mahameru yang cukup mencuri perhatian.

Foto: Genta Buwana

Komentar