IBL

"Satria Muda seperti mau makan orang," ujar Andre Yuwadi, kepala pelatih Stadium Jakarta setelah timnya kalah 74-54.

Termotivasi oleh kekalahan di pertemuan pertama, Satria Muda Pertamina Jakarta memang bermain sangar sejak kuarter pertama. Stadium seperti tak siap. Permainan yang lamban dan pertahanan lemah di bawah ring membuat Stadium hancur lebur. Satria Muda unggul jauh 17-2.

Tembakan jarak jauh tidak lagi menjadi pilihan utama serangan Satria Muda. Beberapa pemain yang sudah dalam posisi leluasa untuk menembak bahkan menunggu celah lain untuk mengalirkan bola. Semua serangan umumnya dieksekusi dekat dengan ring.

Hingga akhir kuarter ketiga, Satria Muda unggul 54-37. 26 poin di antaranya berasal dari dalam paint area. Sisanya dari jarak menengah. Hanya enam poin yang dihasilkan dari tembakan tiga angka. Percobaannya pun terbilang minim. Hanya tujuh kali.

"Kami memang sangat termotivasi karena kekalahan pertama," jelas Cokorda Raka "Wiwin" Satrya Wibawa, kepala pelatih Satria Muda. "Semua pemain berkontribusi baik hari ini."

Dengan total 19 poin, Arki Dikania Wisnu menjadi pencetak angka terbanyak bagi Satria Muda. Menariknya, Arki memasukkan 3 dari 4 tembakan tiga angkanya. Arki juga mengemas sembilan rebound.

"Yang jelas, Satria Muda lebih ingin menang saat ini. Dan tembakan-tembakan mereka sangat baik," tambah Andre Yuwadi sambil menunjukkan akurasi Satria Muda yang mencapai angka 55 persen.

Satu hal yang menarik dari performa Satria Muda malam ini adalah, mereka mengemas 25 assist. Sebuah pertunjukan kerja sama tim yang sangat baik baik.

Foto: Dokumentasi IBL.

Komentar