IBL

Asosiasi Pemain (NBPA) tampaknya keberatan dengan masa karantina Covid-19 selama 10 hari. Oleh kerena itu, mereka mengajukan pemotongan hari karantina kepada NBA. Akhirnya setelah keduanya bertemu, NBA dan NBPA sepakat untuk mengurangi hari karantina jadi enam hari.

Kabar tersebut disampaikan oleh Adrian Wojnarowski dari ESPN. Kesepakatan tersebut dibuat setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di lingkungan NBA. Tercatat lebih dari 100 orang pemain dan osifial yang positif Covid-19, dan masuk karantina. Namun seperti yang diatur dalam protokol kesehatan liga, mereka harus menjalani karantina selama 10 hari, atau mencatat dua tes negatif dalam periode 24 jam. 

"Sepertinya virus ini menular lebih cepat. Tapi karena vaksin, mereka tidak menunjukkan gejala. Sementara pemain yang terjangkit virus terebut tidak menularkan lagi ke orang lain. Kami secara aktif melihat perkembangan virus ini, maka kami memutuskan untuk memotong hari karantina," kata Adam Silver dalam NBA Today ESPN. 

Menurut Silver, selama musim 2021-2022, NBA mencatat ada 141 pemain yang masuk daftar protokol kesehatan. Itu sudah termasuk 127 pemain pada bulan Desember 2021. Menariknya ada tiga orang yang mengalami serangan berulang, atau sudah positif Covid-19 dua kali.

"Kami selalu mengukur tes yang kami lakukan. Bukan hanya dokter NBA, tapi juga tim medis tim ikut mengamati perkembangan yang terjadi. Akhirnya kami berpikir bahwa karantina 10 hari terlalu lama, apalagi para pemain sudah vaksin dan disuntik booster," ungkapnya. 

Adam Silver minggu ini juga membuat pernyataan tegas, bahwa liga akan berusaha mencari cara melawan Covid-19. Namun mereka tidak pernah berpikir untuk menghentikan kompetisi, seperti tahun 2020 lalu. (tor)

Foto: The Cold Wire

 

Komentar