IBL

Jika Anda tumbuh di era basket 90-an, maka nama Cedric Ceballos bukanlah nama yang asing. Meski terpilih sebagai urutan ke-48 NBA Draft 1990, Cedric berhasil membuat namanya dikenal publik setelah memenangi kontes slam dunk 1992 melalui dunk mata tertutup.

Setelahnya, ia berhasil terus meningkatkan performa bersama Phoenix Suns dan Los Angeles Lakers. Menjadi bagian dari Suns yang lolos ke final NBA dan lalu terpilih sebagai All Star setelah menjadi top skor Lakers di musim 1994-95, nama Cedric pun semakin dikenal.

Namun, kini Cedric sedang berjuang. Melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, Cedric menampilkan foto sedang terbaring dengan bantuan alat pernapasan di rumah sakit. Ia menjelaskan bahwa dirinya sedang dirawat di ICU karena terjangkit virus korona. Ini sudah menjadi hari ke-10 ia dirawat di sana. Cedric pun mengharapkan bantuan doa dari seluruh masyarakat untuk kesembuhannya.

Cedric juga sempat mewarnai basket Indonesia. Di 2011, di era NBL Indonesia, Cedric bersama USA Legends datang untuk bertanding melawan NBL Indonesia Selection Team. Bersama dengan Dale Ellis, Clifford Robinson, Voshon Lenard, serta delapan pemain lainnya, Cedric bertanding dalam tajuk NBL Indonesia Challenge 2011. Di gim itu, Cedric dan USA Legends menang 97-79.

Cedric pun dinobatkan sebagai MVP dan ia sempat tampil mengenakan jersei Rachmad Febri Utomo. Adapun pemain yabg hadir di gim tersebut adalah Denny Sumargo (Garuda Flexi), Dimaz Muharri (CLS Knights), Oki Wira Sanjaya (Aspac), serta para peraih award musim 2010-2011 seperti Dian Heryadi (top rebound, Muba Hangtuah Indonesia Muda) dan Valentino Wuwungan (rookie of the year, Satya Wacana Angsapura).

Setelah acara NBL Indonesia Challenge, Cedric dan USA Legends juga hadir meresmikan peluncuran musim baru NBL kala itu. Cepat sembuh Cedric! (DRMK)

Foto: Twitter @cedceballos, NBL Indonesia

Komentar