IBL

Rangers Basketball Academy bersama Basket Tuli Indonesia mengadakan Basketball Clinic yang bertempat di lapangan basket sekolah Adik Irma, Tebet Barat, Jakarta Selatan, Sabtu, 19 Juni 2021. Acara tersebut diikuti oleh peserta didik Tuli berusia 12 – 17 tahun dari berbagai sekolah di Jakarta.

Bertindak sebagai pelatih dalam acara ini yaitu mantan pemain basket profesional Indonesia, seperti Christian Ronaldo Sitepu, Bona Siregar, dan para pelatih dari Rangers Academy. Mereka bekerjasama dengan pelatih Tuli, perwakilan dari Basket Tuli Indonesia, yaitu Muhamad Ichsan Kamil, Ian Kurniawan Ramadhan, dan Iskandar Joshua Prawiro.

Acara bertajuk Deaf Basketball Coaching Clinic ini adalah sebuah wujud nyata dalam pemenuhan hak anak Tuli dalam berolahraga dan berprestasi. Sebuah langkah kecil mewujudkan lingkungan basket yang setara untuk semua orang. Berawal dari ajakan Tamiang, salah satu pelatih di Rangers Basketball Academy yang sekaligus juga seorang pelatih di Basket Tuli Indonesia, Dodo dan teman - teman Rangers Basketball Academy pun berkenalan dan berbagi cerita dengan teman - teman Tuli. Akhirnya mereka sepakat untuk bekerja sama mengadakan kegiatan ini.

Para pelatih dan pihak manajemen Rangers pun membekali diri dengan belajar bahasa isyarat bersama perwakilan dari Basket Tuli Indonesia. Ini sebagai wujud keseriusan mereka untuk bisa berinteraksi dengan anak-anak Tuli di lapangan. Para pelatih juga sepakat untuk tidak membedakan standar materi latihan anak Tuli dengan anak lainnya, yaitu berfokus pada kemampuan fisik dan fundamental. Untuk keberhasilan anak dalam mengikuti latihan, para pelatih mencoba untuk menyesuaikan kebutuhan komunikasi anak saat di lapangan.

Para pelatih mencoba menggunakan media latihan yang dapat diakses oleh anak Tuli, yaitu sebuah kartu berwarna merah sebagai pengganti peluit. Kartu merah ini digunakan untuk anak Tuli bisa merespon instruksi pelatih dengan mengandalkan indera visual mereka.

Adaptasi latihan lain yaitu penggunaan bahasa isyarat dan gerak tubuh sebagai komunikasinya. Pada sesi awal, terlihat beberapa anak Tuli bingung dan mencoba untuk bisa mengikuti setiap intruksi. Namun hal ini tidak mengurangi antusias mereka dalam berlatih sehingga mereka dapat beradaptasi dengan baik dan berhasil melewati setiap latihan sampai akhir.

Program ini mendapatkan respons yang sangat baik dari berbagai pihak, termasuk orang tua dari anak Tuli. Para orang tua berharap kelas basket untuk anak Tuli terus dilanjutkan, sehingga semakin banyak anak yang mendapatkan kesempatan dalam mengenal dunia basket sebagai eksplorasi dirinya dalam bercita -cita.

"Kami berharap anak-anak Tuli bisa lebih berani bermimpi. Mungkin bisa setara dengan anak-anak yang bisa mendengar. Dengan wadah basket Tuli, maka kelak mereka bisa berkontribusi aktif mengharumkan bangsa Indonesia," ucap Dodo, sapaan akrab Christian Ronaldo Sitepu. (tor)

Sumber berita: Rilis Rangers Basketball Academy
Foto: @kntacs @kentshotslah

Komentar