IBL

Bolaharam
Bolaharam: Waktunya Naikkan Harga Pemain IBL (Tapi..)
Pemain-pemain yang sudah pernah main di IBL atau yang layak main di IBL tak banyak. Bagi saya, beberapa pemain yang namanya sudah ada di roster pun rasanya ada yang belum layak main di IBL. Bulan September ini, IBL rencananya akan mengumumkan nama-nama tim baru yang akan berlaga di musim 2022. Mungkin akan ada empat tim baru. Mungkin lima. Mungkin juga kurang dari empat.
Basket yang Merdeka
"Merdeka," adalah kata yang akan banyak kita dengar sepanjang bulan Agustus. Baik diucapkan anak kecil yang sedang memakai baju tentara dengan memegang bendera kecil dari plastik atau dari ibu-ibu yang secara konsisten menggunakan baju merah setiap tahun mengumandangkan kata "Merdeka" ini.
Timeout! Kumpul! Pelatih Kita Mau Bicara
"Bertahanlah kawan-kawan, demi orang-orang yang kalian sayangi, demi keluarga kalian, dan demi diri kita sendiri. Tanggal 2 Maret 2020, saat pertama kali kasus...
Indonesia Butuh Liga Basket Putri (15 Poin Penting untuk Jadi Fondasinya)
Nah, bagaimana liga putri Indonesia? Saya bilang, seperti melukis di kanvas kosong. Bayangkan, tentang (liga) putri yang lebih terlihat kekeluargaan, lebih mudah memasyarakat. Setiap tim memiliki GOR (lapangan indoor) sendiri. Liga putri belum ada arus, sehingga tidak terbatas inovasinya. Dan akan beraneka warna karena setiap tim mewakili kedaerahan. Saya yakin beberapa dari pembaca menemukan ide dari sini. Kurang apa lagi untuk berkarya?
Bisakah Kita Membuat Liga Basket (Putri) yang Tahan Lama dan Tambah Baik?
Tulisan ini merupakan sambungan dari tulisan sebelumnya yang berjudul "Mengapa Harus Ada Liga Basket Putri Indonesia (Narasi, Konfirmasi dan Persepsi)" --- En...
Mengapa Harus Ada Liga Basket Putri Indonesia? (Narasi, Konfirmasi dan Persepsi)
"Coach, kapan (Piala) Srikandi mulai lagi?" Pertanyaan itu sudah tidak terhitung lagi berapa kali meyapa telinga saya. Saya tidak tahu. Selalu begitu jawaban...
Ada Baiknya Sepak Bola Eropa Berkaca pada Sistem Olahraga Amerika Serikat
Pertanyaan salah satu teman saya dijawab dengan cukup sederhana oleh teman saya yang lain, yang mengaku penggemar fanatik Manchester United. “Intinya, 12 tim membentuk liga sendiri atas dasar ketidakpuasan mereka kepada UEFA dan FIFA. Mereka ingin membuat liga baru yang mendukung keuangan mereka, lebih kompetitif dan komersil,” terangnya dengan sangat yakin.