IBL

phoenix suns
Bradley Beal Mengakui Sebenarnya Ingin ke Miami Heat
Bradley Beal akhirnya mendarat di Phoenix Suns setelah menghabiskan 11 tahun di Washington Wizards. Tetapi sebelum transfer menghebohkan Suns pada 24 Juni 2023 itu, Beal mengungkapkan keinginannya bergabung dengan Miami Heat.
Pramusim Phoenix Suns yang Tidak Mengecewakan
Phoenix Suns telah menyelesaikan laga pramusim. Dari lima pertandingan, Suns hanya kalah sekali. Suns juga menutup laga pramusim terakhir dengan menggulung Los Angeles Lakers 123-100 di Acrisure Arena pada Kamis (20/10).
Big Three Phoenix Suns Kembali Memakan Korban
Phoenix Suns melaju 3-1 dalam pertandingan pramusim. Dalam gim keempat ini mereka mengalahkan Portland Trail Blazers 117-106. Pada pertandingan kandang ini, Suns kembali menurunkan big three-nya yaitu Kevin Durant, Devin Booker, dan Bradley Beal.
Prediksi Peta Kekuatan NBA 2023-2024: Wilayah Barat yang Semakin Berat!
Wilayah Barat yang semakin berat. Denver Nuggets tetap di atas, namun yang mengejar ada banyak sekali. Siapa yang mungkin mengganggu kedigdayaan Nuggets?
Jika Phoenix Suns Gagal Juara, Kevin Durant: Kami Akan Dihabisi
Phoenix Suns berambisi meraih gelar pertamanya. Mereka juga sangat agresif dalam bursa transfer mulai dari pergantian pelatih hingga mendatangkan pemain-pemain papan atas. Tak heran jika Suns masuk jajaran atas tim yang diprediksi juara.
Kevin Durant Kurang Suka dengan Nike KD 16
Lagi-lagi Nike harus berurusan dengan kritik dari dutanya sendiri. Kali ini datang dari Kevin Durant, yang baru saja menerima sepatu khas ke-16 yang menandai bahwa dirinya sudah berkarier selama 16 tahun. Sepatu yang akan dipakai pada musim 2023-2024 tersebut kurang menarik perhatian publik. Sepertinya Durant juga punya perasaan yang sama, sehingga dia mengungkapkannya saat NBA Media Day awal pekan ini. 
Jadi Sorotan, Jusuf Nurkic Malah Kritik Budaya Amerika
Ada beberapa pemain yang mendapat sorotan lebih besar di NBA Media Day. Salah satunya adalah pemain yang baru pindah klub. Apalagi pemain tersebut berkaitan dengan kesepakatan besar, seperti Jusuf Nurkic. Namun ketika dirinya jadi sorotan, Nurkic malah memanfaatkan momentum tersebut untuk mengkritik budaya Amerika tentang kepemilikan senjata api.