IBL

Perjuangan hingga detik-detik terakhir ditunjukkan Stadium Jakarta di DBL Arena Surabaya, Sabtu (17 Desember 2016). Stadium berhasil merebut tempat ketiga setelah mengalahkan Papas Surabaya, 77-76 lewat babak overtime. Kemenangan ini sangat berarti bagi mereka, karena di Jawa Pos-Honda Pro Tournament 2016 juga jadi laga terakhir Stadium. Mereka tak akan tampil di IBL musim depan.

Stadium lemah di paruh pertama laga. Bahkan mereka tertinggal jauh 11-20 di kuarter pembuka. Hingga kuarter dua berlangsung, Stadium masih belum mampu keluar dari tekanan. Hanya saja, mereka bisa memperkecil kedudukan menjadi 26-39 di akhir kuarter kedua.

Pasca turun minum, Stadium memperbaiki kesalahan. Defense mereka bisa meredam agresifitas trio Andrie Ekayana, Ary Chandra dan Xaverius Prawiro. Di dua menit terakhir kuarter ketiga, Stadium menyisakan satu poin (45-46) untuk dikejar lewat M. Hardian Wicaksono. Namun Papas tetap unggul 53-46 di akhir kuarter ketiga.

Laga semakin memanas di kuarter keempat. Tembakan tripoin dari Raymond Shariputra membuat Stadium kembali mendekat 50-55. Lalu dua kali tembakan bebas Raymond juga yang membuat jarak terpangkas menyisakan dua angka (55-57). Namun Papas selalu punya jawaban. Jerrick Canada dan Ary Chandra yang tajam, kembali menjauhkan Papas dari kejaran Stadium.

Ketegangan berlanjut hingga semenit terakhir. Asis Valentino Wuwungan dimanfaatkan dengan baik oleh Pringgo Regowo dengan tembakan tiga angka di 51 detik terakhir. Skor pun sama kuat 66-66. Papas kembali menjauh 69-66 lewat three point play Mike Perala saat waktu tersisa 24 detik. Lalu dua poin Abraham Damar Grahita merubah angka menjadi 68-69. Di tujuh detik terakhir, Andrie Ekayana membuat kesalahan dan Raymond berhasil memasukkan satu angka melalui tembakan bebas. Skor sama kuat, 69-69. Di detik-detik terakhir Mike Perala membuang kesempatan mencetak angka. Laga pun berlanjut di babak overtime.

Sangat berat bagi Papas di babak overtime tanpa Andrie Ekayana yang terkena foul out. Di tengah laga, dua pemain penting lainnya juga terpaksa keluar lantaran foul out, yakni Mei Joni dan Mike Perala. Kemenangan Stadium dipastikan oleh Pringgo Regowo. Ia mencetak dua tembakan bebas yang membuat Stadium unggul satu poin (77-76). Kesempatan terakhir Papas untuk mencetak poin gagal, dan akhirnya pemain Stadium bisa berpesta di akhir laga.

"Saya rasa tampil di laga terakhir membuat semangat anak-anak berlipat ganda," ujar kepala pelatih Stadium, Rastafari Horongbala. "Papas mainnya bagus, tapi mereka main karena pengalaman saja, sedangkan kami punya sistem. Sementara faktor usia juga tidak berbohong. Permainan mereka turun di kuarter terakhir."

Pringgo Regowo sangat layak disebut sebagai pemain kunci Stadium di laga ini. Selain ketenangannya dalam mengeksekusi tembakan bebas terakhir, Pringgo juga mencetak 23 poin dan 17 rebound. Beberapa pemain juga tampil luar biasa, antara lain Raymond Shariputra (16 poin), Abraham Damar Grahita (10 poin), dan Valentino Wuwungan (10 rebound, sembilan poin). Sementara di kubu Papas, Jerrick Canada mencetak poin terbanyak dengan 23 poin, disusul Xaverius Prawiro (13 poin), Ary Chandra (11 poin), Andrie Ekayana (10 poin).

Foto: Dika Kawengian

Komentar