IBL

 

Lebih dari lima dekade sejak peristiwa kelam menerpa klub sepak bola Inggris Manchester United di Munich, Jerman. Rupanya peristiwa serupa harus terjadi lagi. Pesawat yang ditumpangi klub sepak bola Brazil, Chapecoense, mengalami kecelakaan di Medellin pada Selasa, 29 November 2016 kemarin. Sesuai laporan dari berbagai sumber, hampir seluruh penumpang dan awak pesawat dikabarkan meninggal dunia.

Linimasa di media sosial tentu saja ramai menyerukan duka cita. Dari dunia basket misalnya, NBA bereaksi memberikan dukungan moril kepada Chapecoense dan orang-orang yang berhubungan dengannya. Klub-klub NBA mengheningkan cipta sebelum memulai pertandingan pada laga-laga hari ini, Rabu 30 November 2016. Penghormatan itu dimulai pertama kali saat Charlotte Hornets menjamu Detroit Pistons. Hal serupa juga terulang di tiga laga berikutnya: Brooklyn Nets vs L.A Clippers, Milwaukee Bucks vs Cleveland Cavaliers, dan San Antonio Spurs vs Orlando Magic.

Pemain NBA asal Brasil seperti Leandro Barbosa (Phoenix Suns) juga menyampaikan duka citanya lewat sosial media. Ia mengunggah fotonya bersama kamerawan Globo TV, Ari Junior, yang ikut menjadi korban dalam tragedi itu. “Dia adalah kamerawan yang baik, yang ikut di penerbangan Chapecoense,” tulis Barbosa di akun Twitter miliknya.

Pemain Brasil lainnya, center forward Anderson Varejao (Golden State Warriors), mengunggah sebuah foto dengan logo Chapecoense di akun Instagramnya. Ia ikut merasakan duka dan kehilangan yang mendalam. Baginya, hati dan pikirannya akan bersama keluarga dan puluhan orang yang kehilangan nyawanya. Lewat media sosial juga, Tiago Splitter (Atlanta Hawks) dan Pau Gasol (San Antonio Spurs) ikut menyatakan kesedihannya.

Di Indonesia, pemain muda Pacific Caesar Surabaya, Indra Muhammad, menilai kecelakaan itu memang sangat mengerikan. Apalagi melibatkan satu tim sepak bola. Ia ikut berduka dan berdoa supaya keluarga korban diberi ketabahan. Adhi Pratama, salah satu penggawa tim nasional sekaligus center Pelita Jaya EMP Jakarta, juga ikut berduka cita. “Sayang, padahal mau final ya,” ujarnya saat dihubungi Mainbasket, Rabu 30 November 2016.

Sementara itu, laporan langsung media Inggris The Telegraph menyebutkan, pesawat membawa 77 penumpang berserta awak di dalamnya. Dikabarkan pula, enam orang selamat dari kecelakaan itu. Pemain bertahan Alan Ruschel menjadi orang selamat pertama yang sampai ke rumah sakit. Dua pemain lainnya, penjaga gawang Jackson Follman dan Marcos Danilo juga selamat. Sayangnya, Danilo meninggal tidak lama kemudian. Sampai berita ini diturunkan, evakuasi masih dilakukan untuk menemukan korban lainnya.

Chapecoense sendiri sebenarnya terbang ke Kolombia untuk melakoni laga final Copa Sudamericana, kompetisi kasta kedua Amerika (setara Europa League di Eropa). Mereka dijadwalkan akan melawan klub Kolombia, Atletico Nacional. Akan tetapi, pertandingan itu tentu saja tidak pernah dihelat. Pada akhirnya Atletico Nacional memberikan gelar juara untuk Chapecoense sebagai sebuah penghormatan.

Selamat jalan dan semoga tenang para ksatria Chapecoense dan semua yang menjadi korban!

Foto: Xinhua/REX/Shutterstock

Komentar