IBL

Pascal Siakam mencurahkan isi hatinya setelah kekalahan Toronto Raptors atas Boston Celtics di Semifinal Wilayah Timur Playoff NBA 2020. Siakam menerima banyak cemoohan, hingga disalahkan atas kegagalan Raptors musim ini. Siakam dianggap kurang bisa bersaing dengan pemain besar milik Celtics.

Kenyataannya memang Siakam mengalami penurunan penampilan di playoff dibandingkan musim reguler. Selama playoff, Siakam rata-rata mencetak 14,9 poin per gim. Turun dari 22,9 poin per gim di musim reguler. Akurasinya juga turun dari 45,3 persen di musim reguler, menjadi 38,2 persen di playoff. Untuk tripoin, Siakam juga mengalami penurunan dari 35,9 persen di musim reguler, turun di kisaran 12,5 persen di playoff.

Raptors adalah tim dengan garda berukuran kecil seperti Kyle Lowry dan Fred VanVlet. Keduanya membutuhkan perlindungan untuk melewati pertahanan lawan. Di sisi ini, Siakam juga disalahkan, karena dia tidak mampu mengamankan Lowry dan VanVlet karena kalah bersaing dengan pemain bertahan Celtics yang lebih besar dan atletis.

Setelah Raptors kalah di Gim 7 Jumat malam, 11 September kemarin, Pascal Siakam mengalami masa yang buruk sepanjang kariernya, di mana semua orang menyalahkan atas kegagalan timnya.

"Saya banyak disalahkan, Bung," kata Siakam, dalam wawancara usai pertandingan. "Itu benar-benar momen pembelajaran bagi saya. Saya banyak belajar dari pengalaman ini. Saya tidak bisa membantu rekan-rekan di tim ini."

"Jelas, saya merasa seperti tidak benar-benar memberikan apa yang diharapkan dari saya. Tapi sebagai sebuah tim, saya pikir kami bermain bagus dan kami berjuang. Seperti, itu adalah sesuatu yang kami lakukan sepanjang musim ketika segalanya tidak berjalan dengan baik. Kami selalu berjuang dan sampai akhir, dan saya bangga dengan orang-orang itu dan saya pikir semua orang memberikan semua yang mereka miliki dan, seperti yang saya katakan, jelas, saya harus melakukan yang lebih baik."

Beberapa pengamat mengatakan bahwa Siakam tidak boleh tampil seperti musim ini lagi. Sebab dirinya akan menjadi jangkar Raptors untuk musim depan. Karena Marc Gasol dan Kyle Lowry kemungkinan besar meninggalkan Raptors untuk masuk ke pasar bursa pemain bebas agen.

Pemain berusia 25 tahun ini membuat lompatan yang besar di empat musim kariernya. Dia bermain cemerlang sebelum pandemi melanda, dan selama musim 2019-2020, Siakam mampu menggantikan peran Kawhi Leonard sebagai pencetak poin dari area kunci Raptors.

Siakam awalnya tidak mengalami masalah di "gelembung" NBA, sampai akhirnya bertemu Boston Celtics yang punya pertahanan dan serangan sama baiknya. Saat bertahan, Siakan harus berhadapan dengan Jayson Tatum dan Jaylen Brown. Lalu saat menyerang, dia harus membongkar pertahanan Marcus Smart dan Daniel Theis. Celtics adalah tim memiliki pertahanan terbaik keempat di liga pada musim reguler.

Siakam diharapkan bisa belajar dari musim ini dan kembali tampil lebih baik untuk musim depan. Inilah yang dikatakan kepala pelatih Nick Nurse tentang dia setelah kekalahan itu.

"Saya sangat percaya diri. Saya pikir tidak ada yang lain selain kemajuan seperti ini untuk Siakam. Saya kami harus mulai bekerja lagi. Saya sangat percaya pada anak itu (Siakam). Dia orang yang hebat dan pekerja keras, dan lintasannya menuju karier cemerlang sudah menunggu. Kegagalan ini adalah kemunduran kecil yang bisa membuatnya bangun," kata Nurse.

Siakam akan menjadi lebih baik dari pengalaman ini. Musim depan, bila Raptors kembali berjumpa Boston Celtics, maka Siakam tidak lagi jadi pemain yang mudah dihentikan. (tor)

Foto: NBA

Komentar