IBL

Akhir bulan ini, tepatnya mulai 20 hingga 26 September 2016, Tim Nasional Basket Putri Indonesia akan berjuang di Turnamen SEABA 2016 for Women yang berlangsung di Malacca City, Malaysia. Ini merupakan edisi kesembilan, turnamen basket antar negara-negara di Asia Tenggara.

Tahun ini Indonesia bersaing dengan enam negara lainnya, yakni tuan rumah Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Laos. Tujuh negara ini memperebutkan dua tiket ke FIBA Asia. Dua tim teratas berhak atas tiket tersebut. Sistem pertandingan yang dipakai adalah round robin, jadi setiap negara akan saling bertemu dan ditentukan melalui poin di klasemen.

Tim Indonesia akan bertolak ke Malaysia hari ini, Minggu (18 September 2016). 11 pemain putri terbaik Indonesia akan dinakhodai oleh kepala pelatih Koko Heru Setyo Nugroho. Persiapan untuk mengikuti turnamen ini dilakukan di Surabaya beberapa minggu terakhir.

"Awalnya Surabaya Fever yang ditawarkan untuk mengikuti kejuaraan ini. Kami setuju, namun terkendala pelatih dan beberapa pemain tengah berjuang bersama tim Jawa Timur di PON Jawa Barat akhirnya saya dan sisa pemain Fever yang mempersiapkan diri," ujar Coach Koko, sapaat akrab Koko Heru Setyo Nugroho.

Untuk melengkapi pemain, akhirnya coach Koko memutuskan untuk memanggil beberapa pemain lainnya. Akhirnya terkumpul 12 pemain yang siap bertanding di Malaysia. Mereka yakni, Mega Nanda Perdana Putri, Sumiati Sutrisno, Gabriel Sophia, Yuliana Anggita Bening Soemaryono, Sherly Humardani, Wulan Ayuningrum, Fanny Kalumata, Fitryana Sari Dewi, Cindy Eka Nugroho, Fajar Gumilang Kusumasari, Michelle Kurniawan, dan Sarah Yunihar Saputra.

Coach Koko mengakui bila target untuk lolos ke FIBA Asia cukup berat. Namun ia yakin bahwa dengan permainan terbaik, hasil tentu akan mengikuti.

"Jujur tim ini sangat berbeda dengan tim SEA Games 2015 lalu, namun lawan-lawannya kurang lebih sama. Jadi untuk perkiraan hasil pertandingan memang cukup sulit. Tapi saya yakin, bila bermain dengan baik dan berjuang hingga akhir, tentu hasil terbaik bisa didapat," ujar asisten pelatih CLS Knights Surabaya itu.

Kendala yang ditemui saat menyiapkan tim ini selain kesulitan mencari pemain juga karena cedera yang menimpa Gabriel Sophia. Sebelumnya ia harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Namun jelang pertandingan, Gabby ternyata bisa diturunkan.

"Saya sempat ragu dengan keadaan Gabby sebelumnya. Tapi akhirnya ia bisa main lagi dan itu bisa menambah kepercayaan diri saya," imbuh coach Koko.

Sementara itu, bila kita perhatikan tak ada nama Raisa Aribatul Hamidah di tim ini. Padahal tim Surabaya Fever mendominasi. Ternyata memang aturan larangan pemain berhijab masih berlaku.

"Aturan berhijab masih berlaku, jadi saya tidak ikut tim ini. Sedih juga sih sebenarnya. Kalau soal tidak dipanggil, saya memang sudah tidak di Fever lagi," ujar Raisa Aribatul Hamidah yang belum memutuskan akan bermain atau berhenti dari basket profesional musim depan, pasca kontraknya dengan Fever habis.

Foto : Mei Linda

Komentar