IBL

Kejutan hampir saja terjadi di hari kelima IBL 2016 Seri 5 Bandung, Rabu (6 April 2016). NSH Jakarta nyaris saja bisa menundukkan M88 Aspac Jakarta. Hanya saja usaha mereka gagal lantaran Aspac bisa mempertahankan kemenangan dengan skor tipis 49-45.

NSH sebenarnya sudah merasa bahwa di laga ini mereka akan kembali menjadi korban keganasan Aspac. Mereka sudah siap bila kalah dengan skor yang mencolok. Justru sebaliknya, NSH bisa mengimbangi permainan Aspac.

Puncaknya terjadi di kuarter keempat. Permainan Aspac mulai menurun. Mereka juga kehilangan Ebrahim "Biboy" Enguio Lopez karena foul out. Satu menit tersisa di kuarter akhir, NSH berhasil memperkecil kedudukan menjadi 45-47. Satu free throw dari Ferdinand Damanik menjadikan Aspac unggul tiga angka (48-45).

NSH sebenarnya punya kesempatan untuk menyamakan kedudukan dan memaksa laga memasuki overtime. Namun tembakan tiga angka Imanudin Husnuzan tidak tepat sasaran. Aspac pun bisa memenangkan pertandingan.

"Sayangnya di kesempatan terakhir, Imanudin terlalu terburu-buru untuk melepaskan tembakan. Kedepannya saya harap para pemain ini lebih tenang lagi dalam bermain di akhir-akhir pertandingan," tutur head coach NSH, Mayckel S.D. Ferinandus

Seusai laga, kepala pelatih Aspac, Jugianto Kuntardjo menjabarkan penyebab buruknya permainan Aspac. Eksperimen yang dilakukan dengan menurunkan pemain lapis kedua menjadi salah satu faktor mereka bisa terkejar lawan. Selain itu, perpaduan senior dan junior belum harmonis.

"Memang betul, tadi saya menurunkan pemain lapis kedua, tapi bukan berarti meremehkan lawan," katanya. "Tadi memang saya mix antara senior dan junior, tapi mereka belum padu. Lawan juga bagus tadi hingga bisa menyusul."

Meski kalah, keberhasilan NSH menahan laju Aspac membuat manajer NSH, Yusuf Arlan Ruslim gembira. Perubahan besar terjadi di timnya, semangat pemain untuk menang selalu membara di setiap laga. Ini adalah buah menjaga kekompakan yang selama ini mereka lakukan.

"Ya, melihat perkembangan tim kami memang cukup menggembirakan. Kami bisa menahan tim papan atas, bisa memberikan perlawanan. Saya rasa itu hasil dari menjaga kekompakan tim selama ini. Materi memang tidak ada perubahan dari musim lalu, sehingga kebersamaan yang sudah dibangun selama ini menunjukkan hasil positif," kata Arlan.

R. Azzaryan Praditya menjadi top skor bagi NSH dengan torehan 19 poin, disusul Budi Margono yang mencetak 13 poin. Sedangkan dari roster Aspac, hanya Muhammad Irman yang mengemas poin terbanyak dengan 11 poin.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar