IBL

Satya Wacana Salatiga tampil luar biasa dengan menumbangkan tuan rumah JNE Bandung Utama, 55-37, Senin (4 April 2016). Kemenangan ini membuat mereka naik dua tingkat di klasemen sementara. Tim asuhan Efri Meldi kini bertengger di posisi keenam dengan raihan 36 poin.

Sebenarnya mengalahkan Bandung Utama bukan pekerjaan mudah bagi Satya Wacana. Apalagi Respati Ragil Pamungkas tidak bisa dimainkan lantaran cedera engkelnya kambuh lagi. Praktis Satya Wacana tak bisa menghasilkan poin dari luar paint area. Tercermin di pertandingan ini Satya Wacana hanya menyarangkan satu dari enam percobaan tembakan tiga angka.

Justru yang mengejutkan, mereka menguasai bawah ring. Penampilan Firman Dwi Nugroho memang patut diacungi jempol. Firman tak bisa dihentikan para big man Bandung Utama. Padahal meski tak diperkuat Luke Martinus, mereka masih punya Andre Tiara, Untung Gendro Maryono, Lutfi Augus, dan Fendi Yudha Pratama. Namun mereka kalah bertarung dengan Firman. Center dengan tinggi 2,00 meter itu membukukan 10 poin, 16 rebound dan 8 block.

Penguasaan paint area yang sangat baik dari Satya Wacana didukung keberanian barisan small man. Rionny Rahangmetan tampil atraktif dengan torehan 15 poin dan delapan assist. Selain itu, meski tak punya kesempatan menembak tiga angka, Andre Adriano justru menghujani ring Bandung Utama dengan medium shoot. 18 poin dicetak Andre, dan menjadi penyumbang angka terbanyak bagi timnya.

Seusai pertandingan, coach Meldi mengungkapkan rahasia kesuksesannya. Memang tanpa Ragil sangat sulit menundukkan Bandung Utama. Strategi jitu Satya Wacana yakni membiarkan Bandung Utama memainkan ball possession, lalu mereka menutup semua pergerakan lawan ketika pemain Bandung Utama mulai attack ke dalam paint area.

"Terus terang awalnya saya dejavu, sebab saya pernah dihajar Bandung Utama musim lalu di sini (C-Tra Arena)," tutur pelatih kelahiran Tanah Datar, Sumatera Barat tersebut. "Tapi hari ini saya membiarkan pemain Bandung Utama untuk bermain possesion dulu, baru kami bergerak ketika mereka attack. Lalu bila dapat kesempatan kami langsung menyerang. Saya yakin mereka sebenarnya kerepotan dengan fast break kami. "

"Saya kunci pemain posisi 1,2,3 Bandung Utama untuk tidak boleh leluasa. Salut untuk semua pemain saya yang menjalankan skema pertandingan dengan baik, khususnya Acun (Budi Sucipto) dan Rionny yang menjadi otak kemenangan kami. Sementara Firman saya korbankan untuk lebih bertahan dan juga memancing lawan, supaya Andre Adriano mendapatkan ruang tembak yang leluasa," imbuhnya.

Seusai pertandingan tim Satya Wacana tak bisa menutupi kegembiraannya. Sebab selain memastikan naik peringkat, mereka sudah menancapkan rekor pertemuan 3-0 dengan Bandung Utama.

"Ini rekor baru bagi kami, karena mengalahkan Bandung Utama di tiga pertandingan musim ini. Saya juga bersyukur kami sejauh ini bisa mengambil 10 kemenangan di liga yang ketat seperti musim ini," tutup coach Meldi.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar