IBL

Satria Muda Pertamina Jakarta bertemu Bima Perkasa Yogyakarta di gim pembuka hari ketiga Seri 1 Semarang IBL 2020, Minggu, 12 Januari 2020. Modal kekalahan di gim sebelumnya membuat Bima Perkasa berusaha bangkit di gim ini. Bima Perkasa pun berupaya mengambil inisiatif serangan sejak awal dan berhasil. Bima Perkasa unggul selama 38 menit dari total 40 menit pertandingan yang berujung pada kemenangan 66-58.

David Seagers jadi top skor gim ini dengan dobel-dobel 24 poin, 12 rebound, dan 3 asis dari 8/24 tembakan. Sebanyak 10 dari 24 poin Seagers tercipta di kuarter empat. Devin Gilligan menyusul juga dengan dobel-dobel 20 poin plus 11 rebound. Dari Satria Muda, Avan Seputra jadi top skor dengan 16 poin. Gary Jacobs 13 poin dan 12 rebound sedangkan Tyquan Scott 10 poin plus 11 rebound.

“Kekalahan di hari pertama sangat berat bagi kami. Namun, dari sana kami melakukan evaluasi dan saya bilang ke pemain-pemain saya untuk percaya dengan rencana permainan yang sudah kita buat. Memang tetap ada beberapa kali rencana yang gagal, tapi anak-anak secara keseluruhan cukup bagus mengontrol gim,” kata Raoul Miguel Hadinoto, Kepala Pelatih Bima Perkasa, usai gim kepada kami.

Empat menit pertama, gim berlangsung tidak cukup baik. Kedua tim gagal menemukan tembakan terbaik mereka, utamanya Satria Muda. Tembakan pertama Satria Muda yang masuk baru tercipta usai percobaan ke-10 mereka. Perlahan, Bima Perkasa semakin membaik dan menemukan sentuhan mereka. Bima Perkasa total memasukkan 8/19 tembakan (42 persen) yang berujung pada keunggulan 21-12 di akhir kuarter pertama. Satria Muda sendiri, meski hanya mampu memasukkan 2/19 tembakan, mereka berhasil meraih delapan poin dari 10 percobaan tembakan gratis.

Tak banyak perubahan yang terjadi di lima menit pertama kuarter kedua. Satria Muda masih keuslitan menemukan tembakan sedangkan Bima Perkasa meski tak bisa dibilang istimewa, masih lebih unggul dari Satria Muda. Di periode ini, Satria Muda hanya mencetak tiga poin sedangkan Bima Perkasa enam poin.

Di sisa lima menit kuarter kedua, barulah Satria Muda terlihat semakin nyaman bermain. Poin-poin dari Gary Jacobs dan Tyquan Scott perlahan membuat Satria Muda “hidup” untuk kali pertama di gim ini. Gary sendiri mencetak tujuh poin di kuarter dua. Lalu ada tembakan Avan Seputra di sisa empat detik gim yang membuat keunggulan Bima Perkasa semakin terpangkas. Bima Perkasa tutup paruh pertama dengan skor 30-27.

Intensitas pertandingan mulai naik di kuarter tiga. Devin Gilligan dan Gary Jacobs yang di titik ini jadi penyumbang angka terbanyak untuk kedua tim terlibat aksi balas poin. Tak sampai di situ, keduanya juga sempat terlibat friksi yang berujung technical foul untuk kedua pemain.

Meski panas, gim ini tak kunjung jua menyuguhkan akurasi bagus dari para pemain. Di kuarter tiga, Satria Muda hanya memasukkan lima tembakan dari 11 percobaan mereka untuk menghasilkan 14 poin. Jumlah poin yang sama dibukukan oleh Bima Perkasa dari 6/22 tembakan. Bima Perkasa masih unggul tiga poin di akhir kuarter tiga 44-41.

Akurasi kedua tim tak kunjung membaik di 10 menit terakhir. Bahkan, gim cenderung menjadi gim yang hanya penuh dengan berlari tanpa pola serangan yang jelas. Namun, Satria Muda akhirnya mendapatkan angina segar usai tipoin Sandy Ibrahim di sisa lima menit pertandingan menemui sasaran. Timeout yang diambil Bima Perkasa tak merubah banyak hal, poin dari Juan Laurent dan Gary Jacobs lantas membuat Satria Muda unggul untuk kali pertama  di gim ini dengan selisih dua poin di sisa empat menit pertandingan.

Keunggulan tersebut tak berlangsung lama. Poin dari Frida Aris dan David Seagers kembali membawa Bima Perkasa berbalik unggul dua poin. Tripoin Sandy Ibrahim di sisa 100 detik pertandingan menyamakan kedudukan di angka 55. Satu penguasaan bola berselang, Devin Gilligan membalas kontan aksi Sandy yang lantas diikuti layup Alan As’adi memanfaatkan turnover Satria Muda. Gim tersisa 24 detik, Bima Perkasa unggul lima poin. Upaya Satria Muda mengjar tak berhasil, Bima Perkasa menang 66-58.

Foto: Aliva Gabrielle Tigsilema

 

Komentar