IBL

JNE Bandung Utama belum menyelesaikan perjalanannya di IBL 2016 Seri IV Semarang. Dari enam pertandingan yang dijadwalkan, mereka masih harus melakoni satu laga lagi. Namun badai cedera kini melanda tim ini. Sebelumnya, tiga pemain sudah menepi, yakni Andre Tiara, Papin Robertus Nadapdap dan Teddy Apriana Romadonsyah. Jadi saat pertandingan melawan Pacific Caesar Surabaya, coach Octaviarro Romely Tamtelahitu hanya memasukkan sepuluh pemain dalam rosternya.

Semula pertandingan berjalan normal, hingga di pertengahan kuarter pertama, Luke Martinus harus dibawa ke tepi lapangan lantaran cedera. Lutut kiri Luke harus mendapat perawatan serius. Jadi dirinya tak bisa melanjutkan pertandingan ini. Praktis Bandung Utama hanya bermain dengan sembilan pemain saja.

Meski tanpa Luke, Bandung Utama bisa dengan leluasa bermain di paint area lawan. Di sisi lain, konsentrasi dari para pemain Pacific mulai terpecah. Total sembilan turnovers Pacific berujung pada 17 poin untuk lawan. Bandung Utama mengakhiri kuarter kedua dengan keunggulan 37-20.

Laju Bandung Utama makin tak terbendung di kuarter ketiga. Para pemain Bandung Utama silih-berganti mencetak angka. Sementara itu, penampilan Pacific semakin terbenam. Pada akhirnya 17 poin yang dicetak Bandung Utama di kuarter keempat memastikan kemenangan mereka dengan skor 75-31. Fendi Yudha Pratama menjadi penyumbang poin terbanyak dengan 14 poin, disusul Tri Wilopo (10 poin).

75 menjadi skor kemenangan terbesar Bandung Utama selama IBL 2016. Sementara bagi Pacific, ini menjadi poin memasukkan terendah mereka. Bandung Utama juga menorehkan poin kemasukan terkecil pada game ini. Ini juga menjadi kemenangan kedua Bandung Utama atas Pacific, setelah sebelumnya mereka menang di Seri III Jogjakarta (62-46).

"Sebelumnya, kami telah kehilangan Papin, Andre Tiara, dan Teddy karena cedera. Ditambah lagi kondisi cedera Luke pada game tadi sepertinya agak mengkhawatirkan, kami segera melihat hasil cek dari rumah sakit," kata coach Ocky. "Menghadapi seri berikutnya, saya harus memaksimalkan semua pemain yang ada. Namun bukan bearti kami pasrah dengan situasi ini. Kami tidak akan menyerah menatap seri berikutnya di Bandung."

Sementara itu perjalanan Pacific di Semarang berakhir. Mereka tidak menang di lima pertandingan. Hasil ini semakin membenamkan mereka di dasar klasemen.

"Game plan kami sebenarnya ingin memaksimalkan para pemain bigman, tapi hal itu tidak berjalan dengan baik. Bandung Utama selalu meningatkan tekanannya, sementara para pemain kami tidak siap untuk menerimanya," kata asisten pelatih Pacific, Hari Suharsono.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar