IBL

Bermain di Jawa Tengah menjadi kekuatan tersendiri bagi Satya Wacana Salatiga. Terbukti kehadiran para fans Salatiga di GOR Sahabat Semarang, memberikan suntikan semangat, di pertandingan pertama mereka, Sabtu (12 Maret 2016). Respati Ragil Pamungkas dan kawan-kawan unggul 47-41, atas Bimasakti Nikko Steel Malang.

Satya Wacana lengah di awal, mereka tertinggal 27-23 saat halftime. Strategi yang direncanakan kepala pelatih Efri Meldi tidak berjalan sempurna.

"Dari awal, saya tekankan kecepatan pada game plan. Sebab secara ukuran pemain kami sama, hanya keuntungannya mereka punya Yanuar, guard yang bisa masuk kedalam dan bermain post play," ungkap Coach Efri Meldi.

Keadaan berbalik di kuarter ketiga. Kedisiplinan kali ini diterapkan oleh defense Satya Wacana. Hasilnya mereka mampu mengejar dengan skor 33-37.

Di kuarter keempat, Satya Wacana mendapatkan momentum untuk bangkit. Coach Meldi yang merubah strategi dari man-to-man ke zone defense tidak mampu ditembus oleh pemain Bimasakti.

"Saya rasa momentum kami ada di kuarter keempat. Saat kami merubah defense menjadi zone defense, Bimasakti kebingungan," ujarnya. "Disitulah peran Budi Sucipto terlihat dengan steal dan kecepatannya. Memang dia berpengalaman untuk game-game ketat seperti ini.

Firman Dwi Nugroho tampil gemilang dengan mencetak double-double (12 poin dan 16 rebound). Sedangkan Respati Ragil Pamungkas jadi pendulang poin terbanyak dengan 15 poin.

Selain strategi yang jitu, coach Meldi mengakui bila kehadiran fans Salatiga sangat berpengaruh bagi mereka di laga ini. Mereka tak henti memberi dukungan sejak awal. Apalagi di kuarter keempat, disaat mereka mendapatkan momentum, sorak sorai pendukung Satya Wacana membuat rasa percaya diri pemain meningkat.

"Pesan saya kepada pemain saat dipanggil sebelum pertandingan adalah beri yang terbaik buat mereka (pendukung Satya Wacana)," tutur coach Meldi. "Dan saya berterima kasih pada fans, karena memberikan kami tambahan semangat."

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar