IBL

Hasil pertandingan Boston Celtics melawan Milwaukee Bucks di semifinal Wilayah Timur sebenarnya tidak cukup mencengangkan. Saya tahu Bucks hebat di musim reguler, tetapi Celtics berpengalaman di playoff. Mereka punya beberapa pemain senior yang terbiasa menghadapi babak itu.

Kepala Pelatih Celtics Brad Stevens juga bukan pelatih sembarangan. Meski relatif muda, Stevens punya apa yang dibutuhkan seorang pelatih. Lihat saja caranya menangani Celtics musim ini. Ia berhasil membuat mereka bertahan hidup dalam kerasnya persaingan NBA meski sempat terombang-ambing.

Stevens bahkan mampu mengatur timnya untuk mematikan Giannis Antetokounmpo. Ia menugaskan para pemain besarnya (bigman), terutama senter senior Al Horford, untuk menjaga jagoan Bucks tersebut. Setidaknya mereka mampu meminimalisasi serangan-serangan menusuk Antetokounmpo dengan pertahanan ketatnya.

Pertandingan berikutnya akan berlangsung besok. Bucks tidak boleh menyerah begitu saja. Apalagi setelah apa yang mereka lewati musim ini. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengalahkan Celtics di pertandingan kedua.

Agresivitas Giannis Antetokounmpo

Giannis Antetokounmpo adalah calon pemain terbaik NBA. Ia selalu disandingkan dengan James Harden sebagai pelari terdepan dalam perebutan gelar. Oleh karena itu, Antetokounmpo mesti bermain layaknya seorang pemain terbaik. Ia mesti menunjukkan agresivitasnya di lapangan.

Di pertandingan pertama, Antetokounmpo selalu dijaga ketat, terutama oleh Al Horford. Belum lagi pemain Celtics lain juga merentangkan lengannya supaya pertahanan mereka tampak penuh. Antetokounmpo pun kesulitan melakukan gerakan-gerakan menusuk yang menjadi keahliannya.  

Pemain asal Yunani itu hanya memasukkan 7 dari 21 tembakannya di pertandingan pertama. Persentasenya rendah di angka 33,3 persen. Namun, ia punya senjata lain bernama tembakan tiga angka. Antetokounmpo menarik jarak tembakannya ke belakang busur untuk mendulang 3 tripoin dari 5 percobaan (60 persen). Sayangnya, ia belum memaksimalkan kemampuan menembak tiga angkanya.

Antetokounmpo juga gagal memanfaatkan tembakan gratis. Ia sebenarnya punya kesempatan untuk mencetak 10 poin dari garis penalti. Namun, ia hanya memasukkan lima di antaranya.

Dengan demikian, Antetokounmpo harus bisa lebih agresif. Celtics boleh saja merentangkan lengannya, tetapi itu bukan berarti mereka semua pandai bertahan. Antetokounmpo mesti sadar bahwa penjaga utamanya adalah Horford. Jika membandingkan kemampuannya fisiknya, Antetokounmpo tampak lebih atletis dan cepat. Ia mestinya bisa memanfaatkan agresitivas serangannya untuk mengeksplorasi pertahanan Celtics tanpa terpengaruh rotasi pengawalan.

Dukungan Pemain Lain

Antetokounmpo boleh saja bermain lebih agresif di pertandingan kedua. Namun, ia akan selalu membutuhkan rekan-rekannya untuk bisa meretas pertahanan Celtics. Apabila rekan-rekannya bisa melakukan itu, beban Antetokounmpo bisa berkurang.

Jika melihat hasil pertandingan sebelumnya, Bucks punya dua nama lain yang mencetak dobel digit poin: Khris Middleton dan Nikola Mirotic. Keduanya mencetak total 29 poin di pertandingan itu.

Kendati demikian, Middleton dan Mirotic tentu saja tidak cukup. Bucks membutuhkan lebih dari sekadar Middleton dan Mirotic. Mereka membutuhkan—setidaknya—Eric Bledsoe dan Brook Lopez.

Di pertandingan sebelumnya, Bledsoe dan Lopez tidak cukup produktif. Mereka hanya menghasilkan total sembilan poin. Padahal jika Bledsoe, misalnya, bisa lebih produktif, Antetokounmpo tidak akan kesulitan seperti kemarin. Sebab, Bucks memerlukan serangan yang lebih bervariasi dan luas. Mereka tidak selalu bisa bertumpu pada Antetokounmpo untuk mencetak poin.

Sebagai penegas, saya menyebut Antetokounmpo sebagai salah satu pemain dengan kemampuan serba bisa. Ia pernah menjadi garda utama tertinggi di NBA. Ketika ia buntu, mestinya ia bisa memanfaatkan kemampuan mengatur permainannya dengan operan-operan. Namun, ketika pemain seperti Bledsoe dan Lopez tidak produktif, Antetokounmpo jelas tidak bisa melakukan itu. Ia bahkan hanya mencetak dua asis di pertandingan pertama.

 

Manfaatkan Tembakan Gratis

Bucks mendapat kesempatan dari tembakan gratis sebanyak 24 kali. Sayangnya mereka gagal 9 kali, dan hanya memanfaatkan 15 tembakan. Itu sekitar 62 persennya saja. Sementara Celtics, meski hanya mendapat 8 kesempatan, bisa memasukkan 5 di antaranya.

Di pertandingan pertama itu, Antetokounmpo menjadi pemain yang paling banyak mendapat kesempatan dari tembakan gratis (10). Namun, ia hanya bisa memasukkan setengahnya. Andaikan Antetokounmpo dkk. bisa lebih memaksimalkan itu, mestinya mereka tidak akan tertinggal jauh.

Andaikan lagi Antetokounmpo bisa lebih agresif, dan cerdas dalam mengambil keputusan menyerang agar lawan melakukan pelanggaran, Bucks mestinya bisa mendulang lebih banyak kesempatan dari tembakan gratis. Namun, mengharapkan wasit meniup peluit pelanggaran sebenarnya sama sulitnya seperti mengharapkan kebahagiaan dari pemerintah.

Oleh karena itu, cukuplah Antetokounmpo bermain agresif dengan dukungan pemain lain yang membuka jalan untuknya. Jika kesempatan tembakan gratis datang, anggaplah sebagai bonus yang mesti dimaksimalkan. Sembilan tembakan juga bisa bermanfaat, terutama saat Bucks kesulitan meretas pertahanan lawan.

Fokus kepada Kyrie Irving

Ketika Celtics bertahan dengan ketat, mestinya Bucks juga bisa bertahan dengan sama baiknya. Ketika Celtics berusaha meminimalisasi Antetokounmpo, maka kenapa tidak Bucks melakukan hal yang sama? Toh, mereka mestinya juga bisa meminimalisasi peran pemain kunci Celtics, yaitu Kyrie Irving.

Irving mencetak 26 poin, 7 rebound, dan 11 asis di pertandingan pertama. Bucks mestinya meminimalisasi peran Irving, terutama kemampuan mengatur serangannya. Sebab, ketika Irving memberikan bola kepada rekan-rekannya, Celtics kesulitan mencetak poin. Tim asuhan Steven itu seolah-olah mati kutu.

Pada satu momen di kuarter dua, misalnya, Bucks sempat mencetak 15 poin beruntun. Saat itu Irving hanya mendapat sekali kesempatan menembak. Celtics nirpoin selama tiga menit.

Oleh karena itu, para pemain Bucks seharusnya bisa membuat Irving tertekan sampai ia memberikan bola kepada pemain lain. Bucks perlu pertahanan yang berfokus pada upaya mematikan langkah Irving. Namun, di sisi lain, mereka juga tidak boleh lengah oleh persebaran serangan lawan. Mereka harus punya rotasi yang cukup untuk menekan Irving sekaligus membuat yang lainnya kesulitan mencetak poin.    

Foto: NBA

Komentar