IBL

Stapac Jakarta berhasil menundukkan Pacific Caesar Surabaya di pertandingan semifinal kedua IBL 2018-2019. Stapac menang 81-75 di GMSB Kuningan, Jakarta, Sabtu 9 Maret 2019. Mereka pun memastikan diri melaju ke final IBL dengan kedudukan 2-0.

Kendal Yancy, pemain asing Stapac, mencetak dobel-dobel 27 poin dan 10 rebound. Widyantaputra Teja 14 poin. Savon Goodman dobel-dobel 11 poin dan 10 rebound.

Sementara itu, Pacific mengandalkan Qa’rraan Calhoun untuk mendulang 34 poin dan 18 rebound. Hardian Wicaksono di belakangnya dengan 13 poin. Anindya Putra 12 poin. Namun, mereka gagal membendung Stapac di pengujung pertandingan.

Sejatinya, Pacific membuka pertandingan dengan apik. Anindya Putra juga sempat melesakkan tripoin sehingga Pacific unggul 9-4. Stapac kemudian terpaksa mengambil jeda untuk memutus momentum itu.

Upaya Stapac rupanya  berhasil. Mereka bisa mengambil alih kedudukan 14-12 di sisa waktu 2:33. Pacific pun mengambil giliran jeda. Namun, mereka tidak berhasil merebut kembali keunggulannya. Stapac memimpin 20-17.

Setelah itu, Stapac berusaha menjaga keunggulan mereka. Pacific, di sisi lain, terus menekan di kuarter dua. Calhoun bahkan sudah mengoleksi 18 poin sampai kuarter itu. Pacific dua kali merebut kembali keunggulan. Namun, Stapac juga melawan lewat Yancy. Pemain asing Stapac tersebut mencetak enam poin di kuarter dua untuk membawa timnya unggul 41-38.

Di kuarter tiga, Pacific mesti kehilangan Hadnot karena cedera. Namun, mereka bisa membuat pertandingan berlangsung sengit. Calhoun sempat mencetak tripoin yang membuat Pacific mendekat 57-59. Widyanputra membalasnya dengan layup di serangan berikutnya. Setelah itu, kedua tim belum mencetak poin lagi sampai Calhoun memecah kebuntuan. Senter asing Pacific tersebut menombokkan bola sehingga Pacific menempel ketat Stapac 59-61.

Di kuarter empat, Pacific masih belum bisa memainkan Hadnot. Ia tampak duduk di belakang bangku cadangan. Asisten pelatih mengompres kakinya dengan es. Namun, Pacific bisa bangkit di kuarter itu. Mereka unggul 68-65 sampai mengambil jeda di sisa waktu 6:06.

Setelah jeda, pertandingan semakin sengit. Abraham Damar berhasil mencuri keunggulan untuk Stapac dengan tembakan dua poinnya. Stapac unggul satu poin (76-75). Sisa waktu 3:47.

Di sisa waktu itu, Stapac berusaha menjaga asa. Mereka mencoba menahan gempuran serangan Pacific. Stapac berhasil melakukannya. Goodman bahkan sempat menombok sekerasnya di pengujung pertandingan dari serangan balik. Stapac menang 81-75.

Dengan kemenangan itu, Stapac memastikan diri sebagai finalis. Mereka akhirnya bisa kembali ke final untuk pertama kalinya sejak era NBL Indonesia. Stapac terakhir kali ke final saat menjuarai NBL Indonesia pada 2014 silam. (GNP)

Foto: Hariyanto

Komentar