IBL

Galank Gunawan sudah lama merantau keluar Yogyakarta. Selama itu, ia sudah menorehkan berbagai prestasi. Entah bersama Satria Muda Jakarta, Garuda Bandung (sekarang Prawira Bandung), maupun tim nasional Indonesia. Belakangan, ia kembali ke Yogyakarta dengan sebuah prestasi baru.

Pada akhir musim 2017-2018, Galank memutuskan hengkang dari Garuda. Ia kembali ke Yogyakarta untuk menikahi kekasihnya. Ia bahkan sempat berniat pensiun ketika itu, tetapi mengurungkan niatnya untuk berhenti bermain basket. Sebab, Bank BPD DIY Bima Perkasa Yogyakarta datang kepadanya dengan sebuah tawaran bermain.

Galank pun menerima tawaran itu. Ia akhirnya bisa membela tim asal Yogyakarta, kota yang membesarkan namanya.

Tawaran itu sekaligus menjadi kesempatan lain bagi Galank untuk membuktikan dirinya belum habis. Sebagai salah satu pemain bertahan terbaik di IBL, ia masih punya daya saing yang kuat. Ia ingin membawa talenta itu untuk membuat Bima Perkasa naik peringkat.

Keinginan Galank untuk membawa Bima Perkasa naik peringkat akhirnya terwujud. Tim kebanggaan Yogyakarta itu berhasil menembus playoff untuk pertama kali pada musim 2018-2019 ini. Galank pun bangga dengan pencapaiannya meski—tentu saja—belum puas dengan hasilnya. Sebab, Bima Perkasa masih harus melanjutkan kompetisi di playoff untuk memburu target selanjutnya.

Saya sempat berbincang-bincang dengan Galank soal itu, juga soal kepulangannya ke Yogyakarta. Kami berbicara sebentar seusai pertandingan penutup musim di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Minggu 17 Februari 2019. Saat itu, Bima Perkasa memang baru saja menumbangkan Hangtuah di pertandingan terakhirnya di musim reguler.

Simak perbincangan kami, sebagai berikut:        

Penutup manis di Yogyakarta. Bima Perkasa bisa memenangkan pertandingan terakhir musim reguler di depan pendukungnya. Apa pendapat Galank soal ini?

Yang pasti kami ingin menutup regular season, sebelum playoff, dengan memberikan yang terbaik untuk warga Yogya. Kami ingin finish strong. Jadi, kami harus menang.

Akhirnya Bima Perkasa bisa ke playoff. Ini tahun pertama Galank di sini. Seperti apa rasanya menjadi bagian dari keberhasilan ini?

Rasanya bangga sekali. Ini memang sudah jadi tujuan saya; untuk pulang ke Yogya; main untuk klub kebanggaan  Yogya. Targetnya memang lolos playoff. Saya sangat bangga akhirnya target kami tercapai.

Kami tidak akan setop. Kami sudah masuk playoff. Kami harus terus berjuang.

Bima Perkasa sempat mengganti pemain asing. LeShaun Murphy diganti David Seagers. Apa yang Seagers bawa ke tim ini?

Selama ini kami perlu leader, baik di luar lapangan maupun di dalam lapangan. Ada yang bisa memberi tahu pemain lain, ada pengatur bola. Karena sebelumnya yang pegang bola itu kadang Yanuar (Dwi Priasmoro). Jadi, kurang maksimal karena dia, kan, salah satu mesin poin kami.

Dengan adanya David Seagers, dia benar-benar membantu. Dia benar-benar mengatur tim ini, baik dalam lapangan maupun luar lapangan. Ia membawa dampak yang sangat bagus. Dia tidak hanya bisa mencetak skor, tetapi juga bisa asis dan rebound, ketika offense maupun defense.

Kalau David Atkinson?

Atkinson—kita semua tahu—scorer yang andal. Dia bisa bikin 28-30 poin per gim. Dia memang pure scorer. Kami jadi enak mainnya. Saya bisa main di dalam, dia main di luar. Kalau dia tidak masuk, saya tinggal ambil. Pas komposisinya.

Fokus Galank sendiri apa?

Fokus saya yang pasti sesuai keahlian. Saya bagus di defense dan bikin pick and roll. Pokoknya apa yang saya lakukan, selama itu bisa membantu tim ini, dan saya punya talenta di situ, saya lakukan.

Liga kita sedang mengalami anomali musim ini. Pemain asing juga tidak kalah bagus dari sebelumnya. Sementara itu, Galank tetap bisa jadi salah satu pemain bertahan yang bagus di antara mereka. Apa rahasianya?

Setiap saya masuk ke lapangan—biasanya saya jaga bigman yang impor—sebisa mungkin meminimalisasi mereka. Membuat mereka less score.

Saya membantu sisi pertahanan. Saya selalu ingin memberikan yang terbaik di lapangan. Hustle. Saya selalu ingin membuat siapa pun yang saya jaga kesulitan. Jangan sampai pemain yang saya jaga mudah melakukan poin. Secara teknis itu tugas saya.

Galank musim ini kembali ke Yogya. Apa yang sebenarnya ingin Galank lakukan di kampung halaman?

Tujuan saya kembali ke Yogya, saya ingin memberikan yang terbaik untuk warga Yogya, untuk keluarga. Saya memulai karier di sini, di Yogya. Saya membela tim pra-PON. Saya membela tim daerah Yogya. Jadi, sebelum saya pensiun, saya ingin membantu tim ini berada di kasta yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Memang kapan mau pensiun?

Hehehe, belum tahu. Kalau target saya sudah tercapai, mungkin, saya mau pensiun. Saya mau menyusul Dodo (Christian Ronaldo Sitepu). Bisa jadi, kan? Hehehe. Bikin gosip saja dulu biar ramai. Bisa jadi, bisa jadi, kan?

Boleh, boleh. Memang Bima Perkasa ini tim yang seperti apa? Bisa sejauh mana perkembangannya?

Tim ini punya potensi yang bagus. Tim ini punya banyak pemain yang mau menjadi lebih baik. Itu, kan, penting. Kami harus punya kemauan bareng-bareng untuk jadi lebih baik. Kami secara tim solid. Itu menjadi modal penting.

Saya melihat tim ini seperti itu. Kami satu halaman, satu pikiran untuk membawa tim ini menjadi lebih baik. Dengan doa, alhamdulilah bisa.

Seberapa berarti Yogya bagi Galank?

Yogya sangat berarti. Saya memulai karier di sini. Saya menikah dengan orang sini. Saya mengenal basket di sini. Itu sangat berarti bagi saya.

Saya juga pernah juara di sini. Saya menikah di sini. Jadi, saya ingin memberikan yang terbaik untuk Yogya. Ketika saya pensiun, saya pensiun dengan nikmat; dengan bangga.

Foto: Hariyanto

Komentar