IBL

Selain di pertandingan final, di manakah puncak keseruan sebuah liga basket? Jawabannya mungkin ada di laga All-Star.

Di sinilah semua kegembiraan, aksi-aksi yang mengundang decak kagum, bintang-bintang basket berkumpul, dan pemain-pemain baru bisa menunjukkan aksinya, atau bahkan para pesohor bisa unjuk kebolehan bermain basket. Inilah yang kini dirindukan oleh pecinta basket tanah air.

Seperti yang kita tahu, bila kita tarik mundur dua musim lalu, memori kita akan mengingat keseruan laga NBL Indonesia All-Star 2013 di Surabaya. Mungkin bila tidak ingat, bisa disaksikan kembali di youtube, highlight NBL Indonesia All-Star 2013. Saat itu banyak sekali acara yang disuguhkan seperti kontes tembakan tiga angka, kontes slam dunk, pertandingan selebriti dan puncaknya laga NBL Indonesia All-Star yang saat itu juga dimeriahkan oleh Horace Grant dan Rafer Alston.

Namun pada NBL Indonesia 2014-2015 laga All-Star tidak digelar. Hal ini membuat rindu, bukan hanya penonton saja yang merasakan rindu ini. Pemain juga. Respati Ragil Pamungkas, salah satu pemain yang merindukan keseruan laga All-Star.

"Meski hanya satu musim tidak diadakan tapi All-Star itu buat saya rindu," ujar pemain yang juga ikut kontes tembakan tiga angka saat NBL Indonesia All-Star 2013.

Apa yang Ragil rindukan sudah barang tentu adalah suasananya. Saat ada di lapangan, semua pemain berbaur. Tidak lagi mempedulikan dari tim mana mereka datang. Mereka seakan melupakan persaingan yang sudah semusim dijalani. Bermain basket tanpa beban, tanpa harus memikirkan berapapun poin yang didapat.

"Saya ingin main-main saja di lapangan. Tertawa bareng, main basket bareng, tanpa ada persaingan. Itu yang saya rindukan dari pertandingan All-Star," imbuh shooting guard Satya Wacana Salatiga itu.

Apalagi melihat persaingan di IBL 2016, Ragil menyebut bahwa laga All-Star sangat diperlukan untuk musim ini. Kerasnya permainan di lapangan, ketatnya setiap pertandingan, membuat otot dan saraf tegang. Bahkan kita bisa menyaksikan beberapa peristiwa yang bisa menggambarkan kerasnya laga IBL musim ini. Untuk itulah, laga All-Star bisa menurunkan tensi, dan meredam suasana panas di musim reguler.

"Persaingan liga kali ini sangat bagus, dan fans bisa melihat permainan juga semakin keras. Harusnya ada laga All-Star untuk mendinginkan suasana. Saya harap penyelenggara liga bisa menggelar pertandingan All-Star untuk musim ini," kata Ragil.

Harapannya, lanjut Ragil, pertandingan All-Star bisa menjadi salah satu cara untuk menjalin kembali keakraban antar pemain basket yang dipisahkan oleh persaingan antar klub. Juga sebagai hiburan bagi penikmat basket tanah air, agar mereka bisa menyaksikan aksi-aksi terbaik pemain idolanya.(*)

 

Komentar