IBL

NBA akhirnya mengeluarkan sanksi untuk para pemain yang terlibat perkelahian di pertandingan antara Los Angeles Lakers dan Houston Rockets. Mereka menghukum Brandon Ingram dengan larangan bermain sebanyak empat pertandingan pada Minggu, 21 Oktober 2018 waktu setempat. Sementara itu, Rajon Rondo dan Chris Paul masing-masing mendapat hukuman larangan bermain tiga dan dua pertandingan, juga denda dengan nominal berbeda.

Dalam pernyataannya, liga mengatakan, Ingram dihukum karena bertindak agresif sambil melayangkan pukulan ke arah Paul, melawan wasit dengan sikap tidak terpuji, dan melakukan pelanggaran dengan mendorong James Harden sebelum terlibat perkelahian. Karena pelanggaran itu pula perkelahian pecah di sisa waktu 4:13 di kuarter empat.   

Rondo, di sisi lain, dihukum karena meludahi (Rondo tidak mengakui ini, sebenarnya) dan melayangkan beberapa pukulan kepada Paul. Ia akhirnya didenda AS$186.207 ketika Ingram harus membayar AS$158.816.

Paul sendiri, menurut wakil eksekutif presiden NBA Kiki VanDeWeghe, dihukum karena melakukan kontak fisik dan menyolek wajah Rondo sebelum melayangkan beberapa pukulan. Padahal Paul menjabat sebagai presiden asosiasi pemain (NBPA) dan tindakan itu—tentu saja—tidak terpuji. Akibatnya, ia tidak bisa membela Rockets ketika mereka berhadapan dengan Los Angeles Clippers di Staples Center hari ini.

Rockets pun kalah 112-115.

Selain dihukum larangan bermain, Paul didenda dengan jumlah uang paling banyak daripada dua lainnya, yakni AS$491.782. Kepala Pelatih Rockets Mike D’Antoni sontak mengatakan tidak setuju dengan denda tersebut. Ia menilai denda itu tidak benar.

“Itu tidak adil,” kata D’Antoni, seperti dikutip New York Post. “Jika NBA ingin menghukumnya satu pertandingan, itu masuk akal. Kemudian NBA mendendanya, dia membayar tiga kali lebih banyak daripada yang dibayarkan pemain lain yang dihukum dengan larangan bermain lebih banyak? Itu tampaknya tidak benar.”

Lagi pula, masih menurut D’Antoni, reaksi anak asuhnya ketika itu juga wajar. Rondo meludahinya sehingga Paul menyolek wajahnya. Paul tidak mungkin diam saja diperlakukan begitu.

“Itu menjijikan,” kata D’Antoni yang percaya kalau Paul diludahi.

Selain Pelatih, rekan setim Paul, Carmelo Anthony—yang kebetulan berada dekat dengan perkelahian itu—juga sempat mengeluarkan pendapatnya.

“Itu tidak bisa diterima,” kata Anthony seusai laga kemarin. “Kita tidak boleh melakukan itu kepada siapa pun—di lapangan maupun di jalanan. Itu jelas tidak sopan. Kita tidak boleh melakukannya. Itu tidak bisa diterima.”

James Harden, garda tembak Rockets, melihat hukuman ini dengan netral. Ia menurut saja dengan hukuman yang dikeluarkan NBA, terutama karena ia juga tidak tahu bagaimana menentukan larangan bermain itu.

Sementara Paul tidak bisa bermain hari ini, Ingram dan Rondo baru akan mulai menerima hukuman itu ketika Lakers berhadapan dengan San Antonio Spurs besok. Hukuman Ingram, kabarnya, menjadi larangan bermain terlama sejak April 2012. Sebelum itu, Metta World Peace, forwarda Lakers, pernah mendapat larangan bermain di tujuh pertandingan karena menyikut James Harden yang masih membela Oklahoma City Thunder.

NBA berharap, dengan hukuman itu, para pemain merasa jera. Mereka tidak ingin perkelahian terulang lagi. VanDeWeghe mengatakan, kebiasaan itu tidak diterima di NBA dan pemain tidak boleh melakukannya. 

Foto: NBA, Sports Illustrated

Komentar