IBL

Phoenix Suns sedang mengalami masa-masa suram di NBA dalam kurun delapan musim terakhir. Bukan tanpa alasan, tim yang identik dengan warna ungu ini hanya sekali memiliki catatan menang lebih banyak dari kekalahan mereka dalam kurun waktu tersebut. Bahkan musim ini, tim yang baru saja mengangkat asisten pelatih Utah Jazz, Igor Kokoskov, sebagai kepala pelatih mereka musim depan hanya mencatatkan 21 kemenangan. Itu adalah kemenangan paling sedikit kedua dalam sejarah Suns. Rekor terburuk mereka adalah 16 kemenangan pada musim 1968-1969.

Serangkaian hasil buruk tersebut membuat manajemen Suns ingin meramu skuat yang lebih baik musim depan. Bermaterikan pemain-pemain berusia muda, Suns kemungkinan besar berkaca pada tim-tim yang serupa dengan mereka yang berhasil melangkah lebih baik musim ini, seperti Philadelphia 76ers dan Boston Celtics. Salah satu agenda utama Suns di jeda musim ini adalah menggoda senter Houston Rockets, Clint Capela.

Salah satu sumber Suns mengatakan kepada USA Today tentang ketertarikan tim merekrut Capela. Menurut laporan, Suns telah mengawasi Capela sepanjang musim dan semakin hari semakin terpikat dengan perkembangan pemain berusia 23 tahun tersebut. Suns kabarnya siap memberikan kontrak dengan nilai mendekati maksimal atau bahkan maksimal kepadanya saat masa pemain bebas dimulai pada 1 Juli 2018 mendatang.

Musim ini merupakan musim keempat Capela bermain di NBA yang sekaligus menandakan kontrak dengan skala ruki (rookie) pemain kelahiran Swiss ini akan berakhir. Meski tak menutup kemungkinan untuk kembali ke Rockets dengan kontrak reguler, rasanya sulit baginya untuk langsung menolak guyuran uang yang dijanjikan Suns.

Capela sendiri sedang menjalani musim terbaiknya sejak bergabung dengan Rockets pada 2014 lalu. Ia telah menjadi pilihan reguler untuk posisi senter utama tim dengan bermain sebagai starter dalam 74 laga; menggeser salah satu senter veteran yang ada di dalam tim, Nene Hilario. Perannya juga sangat vital sebagai satu-satunya pemain besar (bigman) yang ada di skema pemain kecil (small line-up) Rockets. Hal tersebut juga membuat angka-angka rataan Capela naik musim ini. Pemain berdarah Angola dan Kongo ini mencatatkan 13,9 poin, 10,8 rebound, dan 1,9 blok, dengan akurasi mencapai 65 persen. Akurasi tersebut merupakan yang tertinggi di NBA.

Menarik menunggu bagaimana Capela menyikapi status pemain bebas pertama kali dalam karirnya yang baru seumur jagung. Akan tetapi, bila memang target Suns adalah Capela, maka dapat dipastikan pemain yang diburu Suns dalam NBA Draft mendatang bukanlah seorang senter ataupun bigman. Karena selain Capela, Suns masih memiliki senter veteran yang pernah meraih medali emas Olimpiade 2012 London bersama tim nasional Amerika Serikat, Tyson Chandler.

Foto: NBA

Komentar