Beberapa waktu lalu, legenda NBA Michael Jordan membahas tentang "Load Management". Ternyata ini memicu pembicaraan yang lebih luas. Sampai kepala pelatih Golden State Warriors Steve Kerr, juga angkat bicara tentang masalah ini. Menurutnya, orang yang berani dan menjadi pelopor "load management" di NBA adalah pelatih Hall of Fame Gregg Popovich.

Pada bulan November 2012, komisaris NBA waktu itu, David Stern, menjatuhkan denda kepada Gregg Popovich sebesar 250 ribu Dolar AS. Denda tersebut dijatuhkan karena kepala pelatih legendaris San Antonio Spurs tersebut mencadangkan Tim Duncan, Manu Ginobili, Tony Parker, dan Danny Green pada pertandingan melawan Miami Heat. Padahal laga tersebut disiarkan secara nasional. Tentu saja keputusan ini membuat David Stern marah. 

Namun keputusan Popovich tersebut telah mengubah permainan. Hampir 13 tahun kemudian, keputusan ini terus mengubah cara bermain dan melatih setiap pertandingan.

"Dia jelas seorang pelopor dalam hal itu (load management)," kata pelatih Kerr, pada hari Kamis (30/10) waktu AS. "Dan dia melatih tim yang hampir setiap tahun selalu lolos ke babak playoff. Dan dia menyadari beban yang ditanggung para pemain seiring dengan semakin cepatnya permainan. Jadi, saya pikir Pop jelas mempopulerkan gagasan tentang istirahat dan manfaatnya."

Sebelum Kerr mengeluarkan pernyataan tersebut, Michael Jordan, dalam episode kedua "MJ: Insights to Excellence" mengatakan bahwa tidak menyukai dengan konsep load management. Konsep tersebut merujuk pada suatu tim yang sengaja tidak memainkan pemain dengan alasan istirahat atau pencegahan cedera selama musim yang terdiri dari 82 pertandingan.

Baca juga: Michael Jordan Tidak Setuju Dengan Load Management

Kerr memahami perspektif mantan rekan setimnya di Bulls, tetapi tidak setuju dengan hal itu, mengingat data ilmiah bertahun-tahun menunjukkan bahwa pemain secara teratur bermain lebih baik ketika diberi lebih banyak waktu istirahat di antara pertandingan. 

Pelatih Kerr mencatat bahwa permainan jauh lebih cepat daripada saat ia masih bermain di tahun 1990-an dan awal 2000-an, yang menambah beban bagi para pemain. Kerr dan staf pelatihnya juga memiliki lebih banyak rekan yang dapat mengakses data yang tidak tersedia selama kariernya.

Kerr, yang bermain untuk Popovich di San Antonio di penghujung kariernya dan memiliki hubungan yang kuat dengan mantan pelatihnya, Gregg Popovich. Sehingga dia lebih setuju dengan Coach Pop. Apalagi kini Kerr memiliki skuad tertua di NBA. 

"Bagi kami, empat pemain terbaik kami berusia 35-39 tahun," kata Kerr, merujuk pada bintang Warriors, Stephen Curry, Draymond Green, Jimmy Butler, dan Al Horford. "Kami sekarang memiliki tim performa. Ketika saya bermain dengan Bulls, kami hanya memiliki satu pelatih dan satu pelatih performa. Dan sekarang kami memiliki banyak sekali data dari tim performa kami, yang terdiri dari sekitar 10 orang. Itu akan membuat data tentang pemain lebih akurat. Sehingga beban pemain akan bisa diketahui." (tor)

Foto: The New York Times

Komentar