KEJURNAS

NBA dan dunia olahraga dikejutkan dengan berita tak terduga, karena mantan NBA All-Star Gilbert Arenas ditangkap pihak berwajib. Mantan pemain NBA All-Star tersebut, serta lima terdakwa lainnya telah ditangkap berdasarkan dakwaan federal yang menuduh mereka menjalankan bisnis perjudian ilegal yang menjalankan permainan poker berisiko tinggi di rumah besar Arenas di Encino, California.

Arenas, didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk mengoperasikan bisnis perjudian ilegal, satu tuduhan mengoperasikan bisnis perjudian ilegal, dan satu tuduhan membuat pernyataan palsu kepada penyelidik federal. Jika terbukti bersalah, ia akan menghadapi hukuman maksimum lima tahun penjara federal untuk setiap dakwaan.

Mereka yang ditangkap pada hari Rabu termasuk Yevgeni Gershman, yang digambarkan sebagai tersangka tokoh kejahatan terorganisir dari Israel, menurut siaran berita dari Kantor Kejaksaan AS di Distrik Pusat California. Dikutip dari daftar dakwaan, Arenas dan terdakwa lainnya menjalankan bisnis perjudian ilegal dari September 2021 hingga Juli 2022.

Arenas menyewakan rumah mewah di Encino kepada para konspirator untuk menyelenggarakan permainan poker ilegal "Pot Limit Omaha", di antara permainan ilegal lainnya, dengan biaya yang dibebankan dari setiap pot, baik sebagai persentase maupun jumlah tetap per tangan.

Gershman mempekerjakan perempuan yang dibayar dengan tip dan menyajikan minuman, menyediakan pijat, serta menawarkan pendampingan kepada para pemain poker. Para perempuan tersebut dikenai persentase tertentu dari pendapatan mereka oleh operator bisnis, sesuai dakwaan. Koki, pelayan pribadi, dan petugas keamanan bersenjata juga dipekerjakan untuk menjaga permainan.

Perkembangan ini memicu reaksi daring yang luas, termasuk tanggapan perayaan dari mantan pilihan No. 1 dalam Draft NBA 2001, Kwame Brown. Dia tampak senang ketika Arenas ditangkap polisi, merujuk pada kata-katanya pernah menyakiti Brown. 

"Melakukan semua itu, sambil bilang, 'dia mabuk, dia ini, dia itu.' Ngomongin soal ibuku, keluargaku?" kata Brown. 

"Dan aku bilang satu hal pada orang-orang. Aku bilang, 'Kata-kata umpatan ini bodoh. Dia akan menyabotase dirinya sendiri. Dia bodoh.' Dan lihat kata-kata umpatan bodoh ini," lanjut Brown. "Hari ini seperti ulang tahunku."

Gilbert Arenas merupakan pemain All-Star tiga kali, dan pemain All-NBA Second Team pada tahun 2006-2007 serta Third Team pada tahun 2004-2005 dan 2005-06.

Ia rata-rata mencetak 20,7 poin, 5,3 asis, 3,9 rebound, dan 1,6 steal dalam 552 pertandingan musim reguler (455 sebagai starter) untuk Golden State Warriors (2001-2003), Washington Wizards (2003-2010), Orlando Magic (2010-2011), dan Memphis Grizzlies (2012).

Karier NBA-nya dibayangi oleh sebuah insiden pada bulan Desember 2009 di mana ia dan rekan setimnya di Washington Javaris Crittenton membawa senjata ke ruang ganti dua hari setelah bertengkar di penerbangan saat bermain kartu.

Arenas mengaku bersalah atas kepemilikan senjata api dan diskors selama 50 pertandingan terakhir musim NBA 2009-2010. Warriors memilih Arenas di putaran kedua (peringkat ke-31 keseluruhan) Draft NBA 2001 dari Arizona. (tor)

Foto: Cooper Neill - Getty Images

Komentar