IBL

Laga pertama playoff Divisi Putih antara Pacific Caesar dan Stapac Jakarta digelar Jumat malam, 9 Maret 2018 lalu. Selain cerita kemenangan 77-69, Stapac juga menghadirkan cerita lain. Salah satu garda mereka, Andakara Prastawa Dhyaksa, dianugerahi penghargaan individu Sixth Man of the Year sebelum pertandingan.

Sixth Man of the Year adalah penghargaan yang diberikan kepada pemain yang tampil apik meski jarang turun sebagai pemain utama. Pras, panggilan akrab Andakara Prastawa, total bermain di 17 laga musim reguler dan hanya tiga kali bermain sebagai pemain utama.

Pada 2016, Pras juga dianugerahi penghargaan serupa yang membuatnya meraih gelar ini selama dua musim di IBL. Mainbasket berkesempatan mewawancarai pemain yang gemar menggunakan sepatu Nike seri Kobe Bryant ini seusai pertandingan.

Halo Pras, apa kabar?

Baik, cukup baik.

Bagaimana pertandingan hari ini?

Pasific berhasil mengalahkan kami dua kali selama musim reguler. Jadi, hari ini pertahanan menjadi kunci utama kemenangan kami.

Langsung saja, Sixth Man of the Year kedua di IBL, komentarnya?

Ya, cukup senang, sih. Sebenarnya saya tidak pernah mengincar gelar ini. Tapi, cukup bangga dengan apresiasi yang diberikan liga.

Apa kunci tetap bermain baik meski turun sebagai pemain cadangan?

Dari awal, Coach Bong (Geraldo Ramos) meminta saya memulai laga dari cadangan. Kuncinya adalah konsistensi, mau bermain dari awal ataupun dari menit berapa pun intinya konsisten untuk kasih yang terbaik.

Pernah merasa kecewa atau kesal  memulai laga dari bangku cadangan? Apalagi Pras bisa dibilang pemain langganan Timnas Indonesia di berbagai ajang internasional.

Tidak pernah, yang terpenting adalah kemenangan tim. Saat Coach Bong memasukkan saya ke pertandingan, berarti dia butuh saya untuk membantu tim, saya kasih permainan saya yang terbaik.

Ada pesan untuk para pemain muda di luar sana agar tidak rendah diri karena bermain sebagai cadangan?

Ada, mau kalian memulai pertandingan dari cadangan, main cuma semenit, 30 detik, kasih yang terbaik yang kalian bisa. Jangan pernah berpikir berapa lama kalian main di lapangan, yang terpenting adalah kontribusi kalian terhadap tim untuk menang.

Foto: Hariyanto

Komentar