IBL

“Di balik pria yang sukses ada perempuan hebat di belakangnya.”

Begitu pepatah mengatakan, walau sebenarnya bukan hanya perempuan yang dapat memberikan dukungan untuk pria. Di balik orang yang sukses pasti ada yang memberikan dukungan untuk mereka, baik itu pria maupun perempuan. Tak peduli dari siapa dukungan itu datang, karena memang itu bisa menjadi faktor keberuntungan sendiri untuk yang mendapatkannya.

Pun demikian dengan para pemain bintang di NBA. Mereka berlomba untuk menambah kemampuan sebelum NBA musim 2017-2018 dimulai. Pelatih pribadi mereka cari untuk meningkatkan kemampuan masing-masing. Nama-nama pemain bintang seperti Russell Westbrook dan Carmelo Anthony, misalnya, menjatuhkan pilihan mereka kepada seseorang bernama Chris Brickley.

Asing memang ketika mendengar nama Chris Brickley. Apalagi ia menolak untuk disebut pelatih, ia lebih senang dipanggil influencer. Tidak banyak orang yang tahu dia, terutama di Indonesia.

Chris dulunya adalah seorang pemain basket yang bermain untuk Louisville di NCAA Divisi I sampai 2010. Tak ada yang spesial dari penampilannya selama bermain di sana. Dia hanya mencatatkan 1,8 poin, 0,4 rebound dan 0,4 asis per laga. Setelah lulus dari bangku kuliah ia menjadi asisten pelatih termuda di New Jersey Farleigh Dickinson University. Saat itu dia juga melatih J.R. Smith dan adiknya, Chris Smith, secara privat.

Dalam perjalanannya, Chris sempat ditunjuk menjadi pelatih pengembang pemain di New York Knicks pada 2013 silam. Kesempatan itu  ia dapatkan setelah Knicks mendapat rekomendasi Smith dan juga telepon dari Rick Pitino, mantan pelatih Knicks. Dikutip dari The Undefeated, Rick mengatakan bahwa Chris adalah orang yang bagus untuk pekerjaan ini.

“Chris ingin menjadi pelatih, saya tahu dia adalah orang yang bagus dan bisa melakukan pekerjaan ini. Saya menelepon tidak untuk merekomendasikan orang yang tidak berdampak pada kerja sama ini,” jelas Rick.  

Kepercayaan Rick Pitino ini dibayar lunas oleh Chris. Dia berhasil mengembangkan kemampuan individu beberapa pemain Knicks. Saat itu Smith berada dalam puncak performanya. Dari 80 kali penampilannya bersama Knicks di musim 2012-2013, ia mencetak 18,1 poin dan 5,3 rebound. Itu merupakan capaian tertinggi Smith sepanjang karirnya di NBA.

Selain itu, Chris juga menangani Carmelo Anthony meski ia sudah menjadi superstar saat itu. Sayangnya, kebersamaan Chris dan Knicks tidak berlangsung lama. Hanya berselang beberapa bulan, dia memutuskan untuk mengakhiri kerja samanya.

“Knicks tidak mengizinkan saya menggunakan Instagram untuk mengunggah apapun yang berhubungan tentang basket,” kata Chris. Hal itu lah yang membuatnya tidak betah. Dia hanya ingin berbagi apa yang ia berikan kepada pemain-pemain Knicks di sosial media miliknya.

Sejak Chris mengakhiri kerja samanya dengan dengan Knicks, banyak pemain yang ingin berlatih bersamanya. Smith dan Anthony pun tetap ingin berlatih bersamanya. Selain itu, ada pula C.J. McCollum, Russell Westbrook, James Harden, Brandon Jennings, bahkan LeBron James dan Kevin Durant.

Tak mau ketinggalan pemain yang termasuk dalam NBA Draft 2017 seperti Donovan Mitchell juga berlatih dengan Chris. Pilihan ke-13 dari Utah Jazz itu menjadi pemain penting untuk timnya saat ini. Dari data yang dihimpun melalui ESPN, Mitchell memimpin statistik dari semua rookie. Ia mencatat 18,9 poin, 3,4 rebound 3,4 asis dan 0,4 blok per laga. Masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ben Simmons, Jayson Tatum atau bahkan Lonzo Ball yang digadang-gadang menjadi megabintang di tahun pertamanya.

Sulit untuk mengatakan bahwa seorang Chris Brickley tidak memiliki peran penting dalam karir pemain-pemain NBA. Sampai saat ini masih banyak pemain NBA yang ingin berlatih bersamanya. Dalam latihannya, Chris melatih beberapa pemain secara personal terlebih dahulu. Setelah beberapa waktu mereka dipertemukan dalam scrimmage game yang melibatkan seluruh pemain NBA yang berlatih bersamanya. Seperti beberapa unggahan video yang diunggah dalam akun instagram @cbrickley603.

Foto: Complex

Komentar