IBL

Rangkaian kemenangan Pelita Jaya Basketball Club Jakarta di IBL 2017-2018 akhirnya terputus. Menghadapi Stapac Jakarta, hari ini (28/1) di GOR UNY Yogyakarta, Pelita Jaya harus mengakui kehebatan pertahanan lawannya. Stapac menang 67-60.

“Kemenangan yang sangat berarti bagi kami, karena setelah dua kali kalah beruntun melawan Pacific, mental seluruh tim sempat menurun. Kami butuh kemenangan ini untuk menaikkan rasa percaya diri lagi untuk Seri (7) Cirebon,” jelas A.F. Rinaldo, asisten pelatih Stapac Jakarta seusai laga.

Walau keluar sebagai pemenang, Stapac jelas mendapat perlawanan keras dari sang juara bertahan. Khususnya di kuarter pertama dan kedua.

Tangan Respati Ragil Pamungkas sedang wangi. Di kuarter pertama, Ragil mencetak lima angka, hasil dari 1 tripoin dan 1 tembakan di dalam. Akurasinya 100 persen. Di kuarter kedua, Ragil sudah mencetak 13 angka, terbanyak di antara para pemain Pelita Jaya lainnya. Pemain bernomor punggung 0 ini sudah memasukkan 3 tripoin dari 4 kali percobaan.

Walaupun Ragil “wangi”, akurasi Pelita Jaya secara keseluruhan hingga akhir kuarter kedua hanya 35 persen. Keunggulan lima angka atas Stapac (33-28) di akhir kuarter kedua jelas membuat Pelita Jaya masih harus tetap waspada.

Aksi Rama di awal kuarter ketiga membawa Stapac langsung melaju. Kemudian, aksi-aksi Dominique Williams sangat luar biasa melalui penetrasi dan tembakan medium. Permainan cepat Stapac saat menyerang tak mampu diantisipasi dengan baik oleh Pelita Jaya. Rama menambah 5 angka di kuarter ini dan Dom Williams menambah 19 angka. Stapac mencetak 29 angka di kuarter ketiga. Pelita Jaya hanya menambah 13 angka saja. Stapac berbalik unggul 57-46.

“Rencana Coach Bong (Ramos) dijalankan dengan baik oleh para pemain. Khususnya saat menghambat para pemain Pelita Jaya ketika menyerang. Kami menerapkan semuanya. Mulai dari full court defense, 2-2-1, pertahanan zona, satu lawan satu, dan transisi, kami mengombinasikan semuanya,” tambah Rinaldo.

Kepala pelatih Pelita Jaya Johannis Winar sangat menyadari hal ini. Pertahanan ketat yang dikombinasikan dengan serangan sporadis lawan membuat Pelita Jaya sulit melampaui raihan poin Stapac.

“Kami masih terlalu banyak bikin turn over. Kami tahu Stapac akan memaksa kami bermain lamban dengan sistem-sistem pertahanan mereka. Kami sudah coba mengatasi itu, tapi terkendala oleh kesalahan (turn over) yang kami bikin. Ada 18 turn over. Kedua, kami juga terlalu banyak kasih ofensive rebound. Terlalu banyak untuk sebuah pertandingan sebesar ini,” ungkap Johanis Winar.

Ragil yang hanya bermain tiga menit di kuarter ketiga kembali masuk di kuarter akhir. Mantan pemain Satya Wacana yang diambil Pelita Jaya dua tahun lalu ini langsung memasukkan tembakan dua angka dari daerah kanan pertahanan Stapac, dan menambah dua poin lagi setelah itu.

“Saat itu kami sedang mengejar ketertinggalan. Kami sangat butuh pertahanan yang solid. Saya bukan tidak percaya kepada Ragil. Ini hanya masalah pilihan. Saya juga perlu memilih pemain yang membawa bola. Ada Wayne (Bradford), Yus (Xaverius Prawiro) dan Ragil. Hanya masalah pilihan setelah saya membaca situasi,” ungkap Coach Ahang, sapaan akrab Johanis Winar tentang keputusannya membatasi penampilan Ragil di babak kedua.

Keunggulan Stapac di kuarter ketiga tak lagi terkejar hingga akhir laga. Telur kekalahan Pelita Jaya akhirnya pecah.

“Coach Bong minta kami untuk mencoba penetrasi terlebih dulu. Menembak dari luar adalah pilihan kedua kalau usaha penetrasi menemui jalan buntu,” jelas Coach Inal (Rinaldo) tentang trik timnya dalam menambah angka.

Dominique Williams yang sangat agresif sepanjang laga mengumpulkan poin terbanyak. Dengan akurasi 42,9 persen, Dom Williams mencetak 24 poin dan 9 rebound. Kore White, Andakara Prastawa dan Fandi Andika Ramadhani masing-masing mencetak 10 poin.

“Ini hasil kerja sama tim. Oki Wira hebat, Vincent hebat, Prastawa hebat, semua hebat. Itulah kenapa kami menang,” terang Dom.

Ragil mencetak angka terbanyak bagi Pelita Jaya. Ia menghasilkan 17 poin. Wayne Bradford menambah 13 poin dan C.J. Giles 11 poin.

“Pertandingan tadi jadi pembelajaran bagi kami. Kami jadi punya waktu untuk evaluasi,” kata Coach Ahang yang masih sangat optimis Pelita Jaya akan segera bangkit dari satu kekalahan ini.(*)

 

Foto: Hari Purwanto.

 

 

 

 

Komentar