IBL

Bermain di rumah sendiri masih belum mampu memberikan kemenangan bagi Bima Perkasa Yogyakarta. Menghadapi Satya Wacana Salatiga di lanjutan Seri 6 hari ini (27/1), Bima Perkasa takluk 68-82. Salah satu faktor kuat takluknya Bima Perkasa adalah absennya Anthony McDonald. Pemain asing yang berposisi sebagai guard ini harus menepi karena cedera tumit.

Informasi cederanya McDonalds sudah diketahui oleh kepala pelatih Satya Wacana Efri Meldi sejak sebelum laga. Menurut pengakuannya, informasi tersebut membuatnya yakin bisa merebut kemenangan.

Bima Perkasa sempat unggul 6-3 di awal kuarter pertama. Satya Wacana yang mengandalkan duet Madarious Gibbs dan Jontaveous Sulton dengan cepat membalikkan keadaan menjadi unggul 24-18 di akhir kuarter pertama.

“Saya rasa para pemain Bima Perkasa terlalu fokus kepada Gibbs dan Sulton,” ujar Efri Meldi. “Situasi itu membuat Andre Adriano leluasa.”

Di kuarter pertama, Adriano sudah mencetak 11 poin. Sekali tembakan dua angka, satu tembakan tripoin dan enam tembakan gratis sempurna dimasukkan Adriano.

Keunggulan Satya Wacana terjaga di kuarter kedua. Gibbs dan Sulton terlalu berat untuk ditangani semata oleh Emilio Park. Hingga akhir kuarter ketiga, Gibbs sudah mencetak 20 angka dan Sulton 19 poin.

“Tanpa McDonalds, tim kami seperti kehilangan potensi 20 poin,” terang A. Moosa Permadi, asisten pelatih Bima Perkasa. “Tidak ada pemain yang berusaha menerobos ke dalam. Itu makanya free throw kami hanya sembilan. Sedikit sekali untuk sebuah pertandingan. Bandingkan dengan Satya Wacana yang dapat 26 kali kesempatan.”

Di akhir laga, Gibbs menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Satya Wacana dengan 28 poin dan 9 asis. Sulton meraih 21 poin dan 21 rebound, serta Andre Adriano meraih total 22 poin.

Tanpa McDonalds, Bima Perkasa malah mendapatkan penampilan gemilang dari Alkristian Chandra. Mantan pemain Stapac Jakarta ini mencetak 13 poin dan 8 rebound. Yanuar Priasmoro meraih 16 poin dan 8 asis. Sementara poin terbanyak datang dari Emilio Park yang menyumbang 24 poin dan 11 rebound.(*)

 

Foto: Alexander Anggriawan.

Komentar