IBL

Indonesian Basketball League (IBL) 2018 Seri V Surabaya kembali bergulir. Di laga kedua hari ini, Sabtu 20 Januari 2018, IBL menampilkan lagi Pacific Caesar Surabaya. Kali ini tuan rumah mesti melawan Bank BPD Bima Perkasa Yogyakarta di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur. Mereka pun menang dengan skor 82-67.

Anton Waters menjadi pencetak angka terbanyak Pacific dengan 21 poin plus 17 rebound. David Seagers di tempat kedua dengan 20 poin, 8 rebound, dan 6 asis. Pemain lokal Nuke Tri Saputra cukup baik dengan 18 poin.

Di kubu Bima Perkasa, Emilio Park memberi perlawanan berarti. Menurut Kencana Wukir, kepala pelatih Pacific, pemain asing satu ini cukup menyulitkan timnya. Setidaknya ia mencetak double-double 23 poin dan 14 rebound. Sementara itu, Anthony McDonald tak mau kalah dengan 22 poin, 6 asis, dan 5 rebound.

"Ketika kami berhasil menghentikan (Anthony) McDonald, justru Emilio Park bisa tampil bagus," ujar Kencana Wukir usai laga. "Saya tidak menyangka dia bisa melepas tembakan dari garis tripoin. Bima Perkasa punya ball movement yang bagus hari ini."

Bima Perkasa sebenarnya menguasai bola pertama setelah memenangkan tip-off. Sayangnya, mereka tidak bisa memanfaatkan kesempatan itu menjadi poin. Lantas, kedua tim pun berbalas serangan, tapi lagi-lagi tidak langsung berbuah poin. Bima Perkasa baru bisa memecah kebuntuan setelah Muhammad Alan As’adi mencetak tripoin pertama.

Laga di kuarter pertama pun berlangsung sengit. Center Pacific, Anton Waters—yang kemarin tampil gemilang—mendapat kawalan secara bergantian dari Emilio Park dan Alkristian Chandra. Pertahanan Bima Perkasa cukup menyulitkannya di bawah ring. Namun, pemain lain seperti Nuke dan Seagers justru menjadi senjata lain. Pacific pun unggul tipis 18-16.

Di kuarter dua, Pacific yang kini menguasai bola duluan menyerang ke jantung pertahanan lawan. Waters yang berada di bawa ring tampak kuat di antara pemain lawan, sementara pertahanan Bima Perkasa tidak berjalan konsisten. Ia pun membuka poin kuarter itu lewat tembakan di bawah ring.

Defense menjadi PR (pekerjaan rumah) yang besar bagi kami,” jelas Raoul Miguel Hadinoto, kepala pelatih Bima Perkasa, usai laga. “Kami kurang konsisten di pertandingan ini, sehingga lawan bisa mencetak poin lebih banyak.”

Dengan pertahanan Bima Perkasa yang tak konsisten itu, Anton Waters pun melanjutkan peforma baiknya di bawah ring. Sampai di kuarter ini, ia tengah mengoleksi 11 poin dan 9 rebound. Hampir double-double. Sementara itu, Nuke juga cukup baik dengan 12 poin. Penampilan dua pemain ini mampu menjaga keunggulan 38-30.

Masuk ke kuarter tiga, Bima Perkasa menurunkan Melkisedek Basik Basik di pertengahan laga untuk menjaga Waters. Upaya itu tampaknya cukup berhasil lantaran Melki cukup membikin lawannya kesulitan. Hal itu juga diamini Raoul Miguel meski, katanya, pertahanan tetap tidak berjalan konsisten. Ada beberapa kesempatan yang justru membuat Pacific mampu mengumpulkan poin dari kelengahan itu.

Pacific kemudian hampir menambah poin setelah Indra Muhammad melepas tembakan tiga angka di detik akhir. Sayangnya, Yanuar Priasmoro justru memblok bola dan mengubahnya menjadi kesempatan membalas serangan. Anthony McDonald kemudian melepas tembakan tiga angka sesaat sebelum bel berbunyi. Bola pun masuk dan buzzer beater terjadi. Sayangnya, upaya itu tak cukup untuk mengambil alih keunggulan. Pacific tetap unggul 58-44.

Kuarter empat menjadi laga pembuktian. Pacific memiliki modal bagus karena unggul cukup lebar dari perolehan poin di tiga kuarter awal. Seagers pun memimpin timnya sebagai point guard dengan baik. Nuke dan Waters yang tampil gemilang sejak awal juga menunjukkan konsistensinya. Mereka mampu menjaga keunggulan, meski lawan terus memberikan perlawanan. Park, misalnya, melakukan buzzer beater di akhir laga, tapi upaya itu tak berarti apa-apa karena Pacific menang 82-67.

Dengan demikian Pacific tengah mengemas dua kemenangan di Seri V Surabaya. Mereka akan melakoni satu laga lagi esok hari melawan Stapac Jakarta. Sementara itu, Bima Perkasa akan melawan tim kuat Pelita Jaya Jakarta yang belum kalah sekali pun musim ini.

Foto: Hari Purwanto

Komentar