IBL

Amerika Serikat bisa dibilang sebagai kiblat bagi para pecinta bola basket dunia. Apapun yang menjadi tren di sana dengan sekejap bisa menjadi tren di seluruh dunia. Di dalam Amerika Serikat sendiri, ada negara bagian New York yang terkenal sebagai salah satu kota dengan pemain dan lapangan basket terbanyak. Basket tak sekedar olahraga, tak juga sekadar “agama”. Lebih dari itu, basket adalah gaya hidup yang terus berkembang mengikuti zaman.

Salah satu tren terbaru dan cukup menyita perhatian adalah fenomena jelly layup. Sudahkah Anda mengetahuinya? Atau pernah melihat bahkan melakukan gerakan jelly layup?

Jelly Fam sendiri terbentuk karena munculnya gerakan jelly layup. Gerakan ini muncul pertama kali di Harlem, New York, diperagakan secara langsung oleh dua pemuda pada 2012, yakni Isaiah Washington dan Ja’Quaye James. Jelly layup ini memang sedikit berebeda dari layup biasa. Entah mengapa, gerakan jelly ini berhasil membuat layup menjadi jauh lebih indah dari biasanya.

Jelly layup sekilas tampak sama dengan scoop layup. Bila pada scoop layup Anda melakukannya dengan menempatkan bola di bawah lengan (underhand), jelly sedikit berbeda. Saat melakukan jelly layup, awalnya Anda meletakkan bola di atas lengan seperti layup biasa atau bahkan mendekati gerakan dunk. Kemudian anda menurunkan tangan sedikit sebelum memberikan sentuhan dengan mengentakkan pergelangan tangan Anda.

Sebutan jelly dipilih bukanlah tanpa sengaja. Washington mengungkapkan, ada seseorang bernama Anwar yang senantiasa berada di lapangan ketika ia bermain. Setiap kali ia melakukan gerakan layup tersebut, Anwar selalu berteriak, ”Jelly!”

Dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Twitter, jelly layup semakin dikenal masyarakat dunia sebagai gerakan basket terbaru. Tantangan untuk meniru gerakan tersebut semakin ramai ketika orang-orang mengunggahnya ke media sosial dengan menggunakan tagar #jellylayup. Hal itu pun menambah popularitas gerakan ini.

Washington dan James lalu mengajak beberapa rekan bahkan lawan bermainnya untuk mencoba dan semakin mempopulerkan gerakan ini. Mereka lantas membawa gerakan ini ke turnamen-turnamen terbuka di kota New York dengan nama “Jelly Fam”. Mereka juga sempat bermain di sebuah turnamen yang digelar di lapangan legendaris Rucker Park, New York, Amerika Serikat.  Hebatnya, animo masyarakat sangat tinggi hingga memenuhi semua tempat untuk menonton pertandingan tersebut.

Kabar tentang jelly layup ini juga sampai ke telinga para pemain NBA. LeBron James dan John Wall contohnya. Saat jeda pergantian musim kemarin, mereka berlomba-lomba untuk melakukan gerakan ini saat berlatih bersama di Miami, Florida, Amerika Serikat.

Kini, Washington telah bermain untuk tim divisi satu NCAA Minnesota University. Dalam beberapa aksi teranyarnya, ia masih setia menggunakan jelly layup untuk mencetak angka. Tentunya, akan sangat menarik menyaksikan jelly layup dipanggung-panggung besar kompetisi basket.

Jadi, sudahkah Anda mencoba melakukan jelly layup?

Foto: startribune.com

Komentar