IBL

Menjadi juara NBA merupakan impian besar bagi pemain. Tapi Jimmy Butler punya pendapat lain. Setidaknya jika ia dihadapkan pada pilihan antara berhenti minum kopi atau menjadi juara NBA. Pemain Miami Heat itu lebih memilih kopi.

Reporter Sports Illustrated Rohan Nadkarni bertanya kepada Butler apakah ia akan berhenti minum kopi selama setahun sebagai ganti menjadi juara NBA. All-Star enam kali itu memberi jawaban singkat, padat, dan tegas. “Tentu saja tidak.”

Jawaban yang sebenarnya tidak mengherankan. Pasalnya Butler memang penggemar berat kopi. Butler menceritakan kepada Nadkarni bahwa ia mengonsumsi 7-9 cangkir cappuccino sebelum penampilannya yang menakjubkan di ronde pertama playoff musim lalu. Saat melawan Milwaukee Bucks itu, Butler mencatat rekor dengan meraih 56 poin!

Selain itu, Butler memiliki usaha sampingan bisnis coffee shop Big Face Coffee. Bisnis itu ia mulai sejak 2020 lalu. Saat menjalani sistem gelembung di Miami itu, Butler menemukan ide bisnis. Karena para pemain dan staf tidak bisa keluar dari gelembung, Butler menjual kopi. Butler menjadi barista di kamar hotelnya dan menjajakan kopinya dengan harga AS$20 per cangkir.

Setelah sistem gelembung berakhir, Butler tetap meneruskan bisnisnya. Bahkan lebih serius dengan skala lebih besar. Pemain asal Texas itu meluncurkan merek kopinya sendiri, Big Face, pada Oktober 2021 dan menjadikan bisnis itu sebagai rencananya usai pensiun.

Di sisi lain dalam perjalanannya meraih gelar, Butler dua kali nyaris menyentuh trofi Larry O'Brien. Pertama pada musim 2019-2020 atau saat sistem gelembung. Heat masuk final NBA 2020. Tetapi kalah dalam 6 gim melawan Los Angeles Lakers.

Kemudian pada Final NBA 2022-2023 empat bulan lalu. Datang sebagai unggulan kedelapan, Heat membuat sensasi dengan melaju ke fase puncak. Tetapi kisah manis Heat dihentikan oleh Denver Nuggets dalam 5 gim. (rag)

Foto: Jimmy Butler Instagram, NBA

Komentar