IBL

Asosiasi Pemain Basket Profesional Indonesia (APBASPI) telah terbentuk. Mereka sudah memiliki payung hukum setelah mendapat SK dari Kemenkumham pada April 2022 lalu. Christian Ronaldo Sitepu dipilih menjadi Ketua APBASPI.

Dalam wawancara kepada Mainbasket pada Kamis (15/12), pria yang akrab disapa Dodo itu menjelaskan tentang proses dan harapan terbentuknya APBASPI. Berikut wawancara kami dengan Dodo:

M: Beberapa hari lalu sempat upload foto tanda tangan dokumen di Instagram Asosiasi Pemain Basket Profesional Indonesia. Bisa dijelaskan sejauh mana prosesnya?

D: Kami sebenarnya belum ada peresmian. Foto itu saat kami tanda tangan di notaris. Di postingan media sosial memang belum terlalu detail ya. Memberitahukan perjalanan kami sampai akhirnya mendapat SK Kemenkumham pada 23 April lalu. Perjalanan cukup panjang. Pada April 2021 itu sempat mengajukan ke Kemenkumham tetapi ditolak. Ada berkas belum lengkap. Baru selesai tahun ini. SK sudah dapat jadi kami sudah ada kekuatan hukum. Tinggal anggotanya belum ada. Kami update sedikit demi sedikit.

 

M: Awal mula membuat asosiasi pemain seperti apa?

D: Sebenarnya momentum untuk membentuk asosiasi pemain itu sudah dari zaman ke zaman. Momentumnya saat ada kasus yang mengenai teman kami, Dimaz Muharri. Waktu itu kami memberikan dukungan, mengadakan pertemuan online kan waktu Covid-19 saat itu. Ternyata responnya bagus. Makanya hastag kami #satubolasatusuara semangat teman-teman luar biasa untuk memberikan dukungan untuk Dimaz. Lalu kumpul-kumpul lagi ayo bikin asosiasi.

Minta para mantan pemain siapa yang bisa bantu mendaftarkan asosiasi ini ke kemenkumham. Untuk ke notaris itu kan butuh biaya. Kami jualan kaos. Setelah modalnya terkumpul itulah kami maju ke notaris sampai jadilah SK sekarang ini.

 

M: Kamu saat itu langsung ditunjuk jadi Ketua APBASPI?

D: Kebetulan saya saat itu baru saja pensiun jadi pemain. Saat kumpul itu teman-teman menunjuk saja sebagai ketua. Ya, sudah saya oke.

 

M: Apa saja proses yang sudah dilakukan?

D: Kami sudah sosialisasi ke teman-teman pemain profesional Indonesia pada 24 Oktober sampai 17 November lalu secara online. Datangi pemain ke setiap klub dan kami memberikan paparan langsung ke pemain-pemainnya. Kami ada kegiatan seperti ini lho, mohon dukungannya. Untuk melihat respon mereka kami juga mengadakan survei untuk memetakan apa saja sih masalah-masalah pemain Indonesia. Hasil survei itu menjadi pegangan kami tentang problematika utama, apa saja yang dirasakan pemain. Setelah mendapat hasil survei itu kami proses dan selanjutnya tinggal bergeraknya.

 

M: Apa saja garis besar persoalan pemain dari hasil survei itu?

D: Secara garis besar persoalan pemain Indonesia saat ini seperti ketidakjelasan kontrak. Ada juga masalah kesejahteraan. Dalam survei itu kami juga minta mereka menyebutkan masalah-masalah dan curhatan mereka. Sampai membicarakan soal free agent itu sebenarnya seperti apa sih. Kurang lebih seperti itu yang kami dapatkan.

 

M: Bagaimana tanggapan pemain terkait adanya asosiasi ini?

D: Respon mereka mayoritas sangat antusias. Malah banyak dari mereka yang menunggu adanya APBASPI ini. Tetapi ada juga yang masih bingung melihat situasi ini apakah ini baik untuk tim atau tidak. Ada juga yang malah menawarkan bantuan untuk APBASPI.

 

M: Apa saja langkah yang akan diambil ke depan?

D: Selanjutnya mau ada pertemuan secara internal terlebih dahulu. APBASPI ini masih baru dan secara manajemen masih tim kecil. Kami mencoba berkomunikasi dengan partner-partner yaitu federasi dan penyelenggara liga terkait keberadaan APBASPI. Kalau sosialisasi pemain kan sudah. Selanjutnya merekrut anggota untuk jadi bagian dari asosiasi ini. (rag)

 

Foto: APBASPI

Komentar