IBL

NBA di bawah kendali Komisioner Adam Silver membuat inovasi agar liga semakin menarik. Ketika Play-In Tournament dianggap berhasil, mereka berencana membuat Mid-Season Tournament. Langkah ini mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk tim-tim peserta liga. Turnamen ini bisa meningkatkan daya tarik liga di tengah musim. 

Wacana menggelar turnamen saat musim bergulir sudah didengungkan sejak tahun 2021. Adam Silver iri melihat kompetisi sepak bola Eropa yang punya banyak opsi pertandingan untuk tim. Sebagai contoh, di Liga Inggris ketika sebuah tim berada di urutan terakhir dalam klasemen, maka belum tentu dia gagal di Piala FA. Di Spanyol juga sama, ketika mereka di LaLiga terpuruk, sebuah tim masih bisa berprestasi di Copa del Rey. 

Dari sini, Adam Silver mulai berpikir untuk membuat kejuaraan saat musim bergulir. Tapi Silver juga berpikir bahwa tim-tim ini harus mengejar tiket menuju playoff. Sehingga yang paling memungkinkan adalah menggulirkan turnamen ini di paruh pertama musim kompetisi, atau sebelum All-Star. 

Setelah melalui debat terbuka, dan pembahasan di internal liga, akhirnya NBA berhasil membuat rancangan mid-season tournament tersebut. Ada tiga poin penting dalam rancangan turnamen yang wacananya bakal bergulir di musim 2023-2024 nanti. Seperti yang ditulis oleh Shams Charania di akun Twitter-nya. 

Poin ketiga ini dari catatan Shams Charania yang patut digaris bawahi, yaitu semua pertandingan mid-season tournament masuk dalam 82 pertandingan musim reguler. Tapi ada satu pertandingan, yaitu di babak final, tidak masuk dalam hitungan. Jadi bisa diistilahkan sebagai peribahasa "Sambil Menyelam, Minum Air". Karena sembari mereka melakukan pertandingan untuk musim reguler, tim-tim tersebut juga memperebutkan posisi di turnamen yang menggunakan sistem single-elimination atau sistem gugur. 

Wacana NBA membuat mid-season tournament tersebut mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Salah satunya pemilik Los Angeles Lakers Jeannie Buss. Dia ingin NBA segera membuat turnamen ini untuk memberikan kesempatan kedua bagi tim. Artinya, mereka tidak hanya mengikuti liga seperti biasanya, tapi juga memperebutkan gelar yang lain. 

Saya berharap ada lebih banyak trofi untuk dibagikan, dan sekarang kami berbicara tentang turnamen di musim, di mana kami akan memiliki kejuaraan di dalam musim kompetisi," kata Jeannie, dikutip dari Insider. "Saya suka melihat lebih banyak kemenangan, lebih banyak peluang, seperti sepak bola Eropa."

Pemilik Milwaukee Bucks Wes Edens, juga berpikir bahwa mid-season tournament adalah ide brilian dari NBA. Menurutnya, sistem kompetisi di bola basket sudah kuno. Ketika ada inovasi, semua tim pasti mendukung, seperti saat liga membuat play-in tournament

"Itulah yang saya nilai bagus. Mereka (liga) tidak tinggal diam, dengan perubahan yang terjadi," kata Edens. "Jika Anda melihat apa yang terjadi dalam bisbol, golf, sepak bola, maka bola basket lebih lambat beradaptasi. Saya pikir, dengan inovasi ini, bola basket bisa lebih berkembang."

Sementara itu, Evan Wasch, wakil presiden eksekutif strategi dan analitik bola basket NBA, mengatakan kepada Insider pada bulan April, bahwa liga masih menentukan apa keuntungan bagi pemenang mid-season tournament tersebut. Wasch menegaskan meski ada di dalam musim kompetisi, namun mid-season tournament adalah sebuah kejuaraan yang berdiri sendiri. Jadi harus ada imbalan bagi pemenangnya. Ini yang masih menjadi fokus diskusi NBA. (*)

Foto: nba.com

Komentar