IBL

NBA memperkirakan bahwa batas gaji pemain untuk musim 2023-2024 bakal naik lebih dari AS$10,4 juta. Naiknya batas gaji juga bakal diikuti kenaikan pajak sebesar AS$150,2 juta. Jelas ini bakal berpengaruh pada keuangan tim-tim di liga. 

Untuk musim 2022-2023, NBA sudah menetapkan batas gaji sebesar AS$123,6 juta, dengan pajak sebesar AS$150,2 juta. Kemudian pada 10 September 2022, waktu Amerika Serikat, Shams Charania dari The Athletic mengabarkan bahwa ada informasi soal batas gaji untuk musim 2023-2024 naik sebesar AS$134 juta, dan tingkat pajak menjadi AS$162 juta.

Kenaikan ini cukup signifikan. Karena lebih tinggi AS$1 juta dari proyeksi sebelumnya yang dibuat oleh NBA pada bulan Juni 2022. Jika batas gajinya naik jadi AS$134 juta, maka ada 22 tim tidak terpenguh. Tapi ada sembilan tim yang akan membayar pajak lebih dari AS$162 juta, termasuk Golden State Warriors. Kemudian dari data yang disajikan oleh Sportmax, akan ada 11 tim yang memiliki gaji pemain lebih dari AS$134 juta untuk musim 2023-2024.

Tampaknya sebagian besar tim sedang bersiap untuk menurunkan beban gaji mereka. Seperti yang dilakukan oleh Chicago Bulls dan Utah Jazz. Bulls mencoba untuk mengikat beberapa pemain rookie yang potensial, dan mencoba untuk tidak mengambil pemain berlabel bintang. Sementara Utah Jazz sudah merombak timnya, dengan mengeluarkan pemain-pemain yang punya gaji besar seperti Rudy Gobert dan Donovan Mitchell. 

Sementara itu, belum ada tanggapan dari tim-tim besar seperti Warriors dan Los Angeles Lakers yang punya sederet pemain bintang dengan gaji yang besar. Pemilik Warriors sempat mengeluarkan pernyataan bahwa mereka keberatan dengan pajak. Tapi itu dikeluarkan sebelum ada berita tentang kenaikan batas gaji dan pajak. (*)

Foto: freshnessmag.com

Komentar