IBL

Setelah CLS Knights Surabaya mengumumkan tidak ikut Indonesian Basketball League (IBL), banyak pihak yang menyayangkan keputusan tersebut. Simpang-siur kabar berhembus, dari tim yang bubar hingga bermain di liga lainnya. Tapi hari ini (22/9/2017) Managing Partner CLS Knights Surabaya, Christopher Tanuwidjaja memberikan keterangan yang sangat jelas, bahwa tim ini akan bermain di ASEAN Basketball League (ABL).

Beberapa hari lalu (sebelum memberikan pernyataan resmi di siaran langsung kanal youtube.com Augie Fantinus), Christopher sudah mengabarkan berita bahagia tersebut. Kabar ini seakan membawa angin segar bagi fans CLS Knights dan juga penggemar basket Indonesia yang tak ingin kehilangan tim ini. Namun memang, proses untuk menuju ABL sangat lama sehingga terkesan para petinggi CLS Knights tidak segera memberikan keputusan.

"Sejak kami memutuskan tidak ikut IBL, banyak tawaran dari liga-liga negara tetangga. Kami diminta untuk ikut bergabung dengan mereka, tapi kami harus memikirkan matang keputusan tersebut. Lalu ABL memberikan tawaran kepada saya, kemudian saya bertemu dengan anggota yayasan CLS dan mereka setuju. Jadi keputusan ini kami ambil bersama-sama. Kami ingin agar tim ini tetap ada dan tetap bisa memberikan suguhan bagi penggemar basket Indonesia," kata Christopher.

Sehari sebelum Itop --panggilan akrab Christopher-- mengumumkan keputusan tersebut. Penggemar basket juga dikagetkan dengan munculnya kabar Mario Wuysang yang akan pensiun dari basket. Ini karena CLS Knights belum juga memberikan kejelasan nasibnya. Ternyata, Itop mengatakan bahwa Mario adalah pemain pertama yang tahu CLS Knights bermain di ABL.

"Saya tidak ingin memberikan janji-janji yang tidak mampu saya penuhi, terutama bagi pemain. Oleh karena itu banyak yang beranggapan saya seperti menggantung nasib mereka, juga dengan Mario Wuysang. Tapi setelah pasti main di ABL, saya beri tahu Mario dan dia setuju untuk bergabung dengan CLS Knights tampil di ABL. Dia pemain yang pertama tahu keputusan ini," tambah Itop.

Kehadiran CLS Knights di ABL memberi warna baru di ABL. Sebab sejak musim 2015-16 hingga 2016-17 tidak ada tim Indonesia dan Thailand di liga tersebut. Selain itu mundurnya Alab Pilipinas (Filipina), Hong Kong Eastern Long Lions (Tiongkok) dan Kaohsiung Truth (Taiwan), membuat penggemar mempertanyakan liga ini. Penghuni ABL hanya tiga tim yaitu Singapore Slingers (Singapura), Westport Malaysia Dragons (Malaysia) dan Saigon Heat (Vietnam).

Tetapi tidak perlu khawatir, karena banyak potensi yang bakal mengisi kekosongan peserta. Penulis di situs tonesanddefiniton.com berpendapat bahwa ada lima tim yang berpotensi masuk ABL musim ini. Termasuk CLS Knights, dan itu terbukti. Sisanya empat tersebut adalah Hanoi Buffaloes (Vietnam), Mono Vampires (Thailand), Hi-Tech Bangkok City (Thailand) dan Satria Muda Jakarta aka Indonesia Warriors (Indonesia).

ASEAN Basketball League adalah sebuah liga yang dirumuskan oleh pemilik klub, pemerhati dan pengurus basket dari enam negara ASEAN pada tahun 2009 lalu. Saat pertama kali digelar, ABL diikuti enam tim yaitu Brunei Barracudas, Kuala Lumpur Dragons, Philiphine Patriots, Satria Muda Jakarta, Thailand Tigers dan Singapore Slingers. Tim-tim ABL boleh memasukkan dua pemain asing Non-ASEAN, tiga pemain luar negeri dari ASEAN dan pemain lokal. Tim juga diperbolehkan memasukkan semua pemain lokal di ABL.

Ada dua tim Indonesia yang tampil di ABL. Indonesia Warriors atau Satria Muda yang ikut dari tahun 2009 hingga 2014. Lalu tim kedua Laskar Dreya South Sumatra atau yang kita kenal dengan Hangtuah Sumatera Selatan. Tim ini ikut di ABL tahun 2014.

Foto: mainbasket

Komentar