IBL

NBA kembali menghadapi situasi sulit yang berhubungan dengan Tiongkok. Beberapa tahun lalu, kasus Daryl Morey membuat NBA diblokir di Tiongkok. Kali ini, pemain Boston Celtics Enes Kanter yang bikin ulah. Dia menyerukan kemerdekaan Tibet dan menyebut Presiden Tiongkok Xi Jinping sebagai "diktator". Hasilnya Tencent, sebagai mitra penyiaran NBA di Tiongkok mengumumkan bahwa mereka memblokir tayangan Boston Celtics. 

Biasanya, pertandingan Celtics mendapatkan perhatian dari penggemar basket di Tiongkok. Tapi kali ini, pertandingan pertama Celtics melawan New York Knicks, Rabu malam, waktu Amerika Serikat, tidak ditayangkan. Penyebabnya adalah serangkaian pernyataan Enes Kanter di media sosial yang menyerukan tentang kemerdekaan Tibet. 

(Sumber foto: South China Morning Post)

Kanter memang tidak diturunkan dalam pertandingan. Namun di bangku cadangan, Kanter terlihat memakai sepatu bertuliskan "Free Tibet". Kanter sendiri belakangan muncul sebagai pejuang kemerdekaan Tibet. 

"Lebih dari 150 orang Tibet telah membakar diri mereka hidup-hidup!! Berharap bahwa tindakan seperti itu akan meningkatkan kesadaran tentang Tibet. Saya berdiri bersama saudara dan saudari Tibet, dan saya mendukung seruan mereka untuk kebebasan," tulis Kanter dalam akun Twitter pribadinya. 

Pemerintah Tiongkok melalui juru bicara Kementrian Luar Negeri, Wang Wenbin, pada Kamis kemarin, memberi pernyataan tentang kasus ini. Pemerintah Tiongkok memang kurang suka ada campur tangan luar dalam urusan dalam negeri, apalagi yang menyangkut politik seperti ini. 

"Pemain tersebut sedang mengejar pengaruh. Berusaha mendapatkan perhatian dengan masalah yang ada di Tibet," kata Wang Wenbin, dikutip dari ABC News.

Sebenarnya, NBA juga belum betul-betul punya hubungan baik dengan Tiongkok. Ini buntut kasus Daryl Morey pada tahun 2019 lalu. Kala itu, Morey yang menjabat sebagai manajer Houston Rockets, menyatakan dukungan terhadap demonstran di Hong Kong. Akibatnya, Tiongkok memblokir semua tayangan NBA dan liga mengalami kerugian sekitar AS$400 juta atau setara 5,6 triliun rupiah. Tiongkok sendiri baru membuka siaran NBA pada final tahun 2020. Sementara musim lalu, Tencent juga tidak membeli siaran pertandingan Philadelphia 76ers. Sebab Morey menjabat sebagai presiden bola basket Sixers. (tor)

Foto: EuroNews

 

Komentar