IBL

Diftha Pratama mencetak 20 poin serta membawa Prawira Bandung menang 85-75 atas Indonesia Patriots, dalam lanjutan seri ketiga IBL 2020, Senin siang. Kapten tim Prawira tersebut juga menambahkan 4 rebound, 3 asis, dan 1 steal di pertandingan tersebut. Prawira sudah menang dua laga beruntun dan menempati puncak klasemen Divisi Putih.

Selain Diftha, ada tiga pemain inti Prawira yang mencetak poin digit ganda. Mereka adalah Abraham Damar Grahita, Firman Dwi Nugroho, an M. Reza Fahdani Guntara. Dengan hasil ini, maka Prawira mengumpulkan delapan kemenangan dari 11 pertandingan. Mereka masih menyisakan lima laga lagi di musim reguler 2021.

"Tugas saya di lapangan menjaga mood para pemain saja. Sebenarnya itu yang harus saya lakukan, dan bukan mencetak poin," kata Diftha Pratama selesai pertandingan. "Saya pikir para pemain punya peran masing-masing di tim. Seperti Januar Kuntara dan Arif Hidayat. Meski posisi mereka sama, tapi berbeda tugasnya."

Prawira memang tidak ingin kecolongan lagi dari Patriots. Sebab, pada pertemuan pertama tanggal 14 Maret lalu, Patriots menang 78-73. Kekalahan Prawira di laga tersebut karena mereka lengah di menit-menit akhir. Sehingga Patriots bisa mencuri poin.

Belajar dari kesalahan tersebut, Prawira membuat serangan cepat di awal. Kemudian menjaga keunggulan dengan fokus pada pertahanan. Meski dalam pertandingan hari ini, Prawira masih sering kurang fokus dalam pertahanan di menit-menit akhir. Seperti di kuarter kedua dan ketiga. Prawira masih kecolongan poin dari Patriots. Untungnya di kuarter keempat Prawira bisa kembali fokus.

Diftha Pratama menjadi pembeda di laga ini. Sebab, dia bisa mengejutkan Patriots dengan akurasi tembakan jarak jauh. Diftha sama sekali tidak diperkirakan oleh Patriots. Dia bisa memasukkan empat kali tripoin dari enam percobaan. Sementara itu Prawira berhasil meminimalisir kesalahan. Mereka hanya membuat 11 turnover saja di pertandingan tersebut.

Selanjutnya, Prawira akan bertanding melawan NSH Montain Gold Timika pada 31 Maret 2021. (tor)

Foto: Hariyanto - IBL Indonesia

Komentar