IBL

Dominasi Surabaya Fever di basket putri Indonesia berlanjut. Henny Sutjiono dan kawan-kawan kembali berhasil menyabet gelar juara pada seri pertama Kompetisi Basket Nasional Antar Klub Putri 2017 yang berlangsung di GOR Merpati, Bali. Di laga final, Fever menang atas Merpati Bali dengan skor 76-68.

Laga ini berlangsung keras. Merpati berharap bisa melimitasi produktivitas bigman Fever. Namun usaha tersebut gagal karena Gabriel Sophia tetap bisa mencetak 18 poin dan 20 rebound. Sementara Mega Nanda Perdana Putri yang juga turun di hampir sepanjang pertandingan bisa mencetak 20 poin. Memang inilah kekuatan Fever sebenarnya, sebab bila dilihat dari kumpulan poin, pemain starter Fever mencetak 61 dari total 76 poin. Mega, Gabriel Sophia, Sumiati, Christine Aldora Tjundawan dan kapten Henny Sutjiono adalah starting five terbaik Fever.

"Semangat juang lawan luar biasa. Mereka mainnya ngotot," kata Wellyanto Pribadi, kepala pelatih Fever. "Kami sudah perkirakan dari awal jika mereka pasti akan bermain cepat ternyata pemain mereka juga habis tenaga. Sementara cadangan kami masih fresh. Ini faktor keberuntungan saja. Setelah itu, Merpati lebih fokus ke satu dua pemain kami."

Bila berkaca dari catatan statistik. Kedua tim bermain sama baik. Bahkan Merpati lebih baik dalam hal akurasi (field goals) dengan rata-rata 40 persen. Hanya saja mereka terbunuh oleh kurangnya ketenangan mengeksekusi tembakan bebas (free throw). Selain itu, mereka juga gagal mempertahankan ring dari gempuran bigman Fever. Fever bisa mencetak 19 offensive rebound dari total 57 rebound di laga ini. Sementara Merpati hanya berhasil merebut 6 offensive rebound saja.

"Pertama saya berterimakasih kepada tujuh tim yang berkomitmen untuk ikut di kompetisi ini agar bisa berjalan sebagaimana mestinya. Semoga seri berikutnya Merpati Bali bisa lebih bagus dengan standar tim yang akan lebih bagus lagi. Tidak lupa saya ucapkan selamat untuk Fever yang mengalahkan kami," kata kepala pelatih Merpati, Bambang Asdianto Pribadi. "Permainan mereka (Fever) matang karena memang senior semua. Masalahnya adalah Merpati kurang bisa meredam dan kurang bisa mengembangkan permainan. Seri mendatang permainan kami harus lebih berwarna, tapi saya kagum dengan perjuangan para pemain."

Sementara itu, menutup seri pertama di kota Denpasar, Deddy Setiawan pemilik klub Merpati Bali sekaligus pelaksana mengatakan bahwa timnya kini sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Ia pun juga menaruh harapan kompetisi putri ke depan dapat bergulir dengan baik lagi. Selanjutnya, Tenaga Baru Pontianak akan menjadi tuan rumah seri kedua yang rencananya akan bergulir pada pertengahan bulan Maret mendatang.

"Secara pelaksanaan kejuaraan kami bersyukur sukses menyelenggarakan seri pertama. Hanya saja secara tim belum berhasil menjadi juara. Tapi Merpati Bali bisa memberikan bukti bahwa kami bukan tim medioker lagi. Semoga seri kedua di Pontianak nanti akan semakin semarak dan kompetisi putri kita berjalan dengan baik lagi," harap Deddy.

Foto: Mei Linda Wardani

Komentar