Pemain NBA yang tidak divaksinasi Covid 19 tidak akan bisa bermain di Kanada. Sama seperti musim lalu, para pemain atau pelatih NBA yang belum mendapatkan vaksin covid-19 tidak dapat melakukan perjalanan bersama timnya ke Toronto, untuk melawan Raptors. Musim depan aturan tersebut tidak diubah. NBA pun menghormati keputusan pemerintah Kanada.

Dalam rangka menghormati kepergian Bill Russell, NBA memberikan penghargaan tertinggi dengan mempensiunkan nomor enam dari seluruh tim NBA. Bill adalah pemain pertama dalam sejarah yang mendapatkan penghormatan seperti ini.

Pada film dokumenter Michael Jordan berjudul "The Last Dance" terlihat legenda Chicago Bulls ini sempat memakai jersei warna merah di Final NBA 1998. Satu jersei warna merah tersebut sudah disumbangkan ke Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika-Amerika Smithsonian. Sedangkan satu jersei yang tersisa akan dilelang oleh Sotheby, pada bulan September 2022.

Biasanya, para pemain sulit meninggalkan NBA. Seperti yang dialami Jeremy Lin. Dia terus mencari jalan untuk bisa masuk lagi ke NBA. Tapi Kyrie Irving berbeda. Dia malah sudah siap meninggalkan NBA. Irving malah ingin bermain di liga lain setelah dia tidak laku lagi di NBA.

Penggemar NBA dulu tidak bisa mengintip pemain-pemain hebat berlatih. Biasanya saat jeda kompetisi (offseason), mereka berlatih di tempat yang dirahasiakan. Bedanya kali ini, justru banyak bintang NBA yang latihan di fasilitas olahraga sekolah. Mereka yang berlatih di tempat seperti ini antara lain James Harden, Joel embiid, Dejounte Murray, Zach Lavine, Tyrese Haliburton, hingga Tyler Herro. 

Pada Senin (8/8) waktu setempat NBA mengirimkan sebuah memo yang berisi aturan vaksin. Mereka memberitahukan bahwa semua pemain harus divaksin Covid-19 atau menerima izin medis untuk bermain di Kanada pada musim mendatang ini.

Seperti yang diceritakan sebelumnya bahwa drama Golden State Warriors sudah dimulai minggu ini. Mereka dihadapkan pada situasi sulit mengenai perpanjangan kontrak pemain. Kali ini cerita tentang Warriors bersumber dari pemiliknya, yaitu Joe Lacob. Di satu sisi dia ingin mempertahankan tim juara. Tapi di sisi lain, dia harus menyediakan uang senilai 6 triliun rupiah untuk membayar pajak kebihan gaji pemain atau yang lazim disebut "luxury tax" di NBA.