IBL

Akhir-akhir ini banyak kasus penyerangan dan kekerasan terhadap orang-orang keturunan Asia di Amerika Serikat. Kemudian, Jeremy Lin yang menyerukan agar kasus-kasus tersebut mendapat tanggapan dari pihak berwajib. Namun kini, justru Lin yang jadi korbannya. Lin dirisak (bully) denga sebutan "coronavirus" dalam pertandingan. Kasus ini sekarang diselidiki oleh NBA G-League.

Lin menceritakan pengalaman buruknya di akun Facebook pribadinya. Salah satu kalimat dalam yang ditulis Lin yaitu "Menjadi veteran NBA sembilan tahun, tidak melindungi saya dari sebutan 'coronavirus' di lapangan."

G-League langsung merespons unggahan tersebut dengan melakukan penyelidikan terhadap pemain-pemain yang melakukan aksi bullying terhadap Lin. Langkah tersebut mendapat dukungan dari Steve Kerr, kepala pelatih Golden State Warriors.

"Saya melihat unggahan tersebut. Lin membuat pernyataan yang bermakna sangat luas. Saya memuji tindakan lin tentang kasus rasisme yang terjadi akhir-akhir ini terhadap komunitas Asia-Amerika. Ini sangat konyol. Karena banyak pemain yang sekarang terpengaruh oleh seruan tentang virus korona berasal dari Tiongkok dan Asia pada umumnya," kata Kerr, seperti dikutip dari CNN.

Lin sebenarnya sudah menjadi korban bullying sejak lama. Bahkan itu sempat diceritakan pada sahabatnya, Randy Foye di tahun 2017. Bukan hanya pemain yang melakukannya, bahkan penggemar khususnya dari tim lawan juga meneriaki Lin dengan sebutan rasis.

Faktanya, Lin pernah menjadi bintang New York Knicks di tahun 2012, dan mendapatkan julukan "Linsanity". Kemudian pada tahun 2019, dia menjadi orang keturunan Asia pertama yang menjuarai NBA, saat dia membela Toronto Raptors.

Dalam pernyataannya, Lin mengatakan dirinya sudah lelah menutup-nutupi semuanya. Karena kenyataannya, banyak anak-anak keturunan Asia yang mengalami tindakan rasisme. Mereka sudah lelah untuk diam dan tidak membuat masalah. Kini Lin berusaha untuk membuka semua fakta yang pernah terjadi di lapangan basket. Termasuk beberapa kasus yang melibatkan dirinya. (tor)

Foto: Facebook Jeremy Lin

Komentar