IBL

Bimasakti Nikko Steel Malang di Seri IV Semarang melakoni enam laga. Namun empat laga yang sudah dijalani berakhir dengan kekalahan.

Pertama, mereka menyerah 41-47 dari Satya Wacana Salatiga. Selanjutnya kalah 46-69 oleh Hangtuah Sumatera Selatan dan kembali harus mengakui dominasi CLS Knights Surabaya, 63-73. Di pertandingan keempat mereka berjumpa Pelita Jaya EMP Jakarta, hasilnya pun sama, kalah 49-66. Namun di laga kelima inilah mereka akhirnya bisa menang. Kali ini Yanuar Dwi Priasmoro dan kawan-kawan menyudahi perlawanan Pacific Caesar Surabaya, 47-44.

Di pertandingan ini, Bimasakti bermain tidak pada performa terbaiknya. Mereka hampir saja tersungkur di laga ini. Sepanjang pertandingan, Pacific Caesar terus memimpin perolehan poin. Namun malangnya, di kuarter keempat mereka kendor. Disitulah Bimasakti mulai menunjukkan bahwa mereka lebih baik daripada Pacific. Di akhir laga mereka bisa mencuri kemenangan.

Meski menang, namun kepala pelatih Bimasakti, Oei A Kiat nampaknya sangat kecewa dengan penampilan timnya. Ini lantaran game plan yang sudah direncanakan tidak berjalan dengan baik. Selain itu starter yang harusnya bermain bagus, malah terkesan asal-asalan. Bila berkaca pada persentase field goal kedua tim, Pacific justru lebih baik. Pacific mencatat 33 persen, sedangkan Bimasakti 30 persen.

"Empat game kemarin anak-anak bermain bagus, padahal lawannya juga tidak mudah. Seperti contohnya saat lawan CLS, mereka bisa bagus, padahal game itu tidak kami targetkan untuk menang. Nah, di pertandingan ini, justru game yang targetnya bisa menang, mereka tampil jelek. Terus terang saya kecewa sekali dengan penampilan mereka," ujar coach A Kiat.

Kapten tim Bimasakti, Yanuar Dwi Priasmoro mencetak 13 poin di laga ini, lalu ada Restu Dwi Purnomo yang mengoleksi 11 poin. bintang kemenangan pada pertandingan ini dengan mencetak 13 poin dan disusul rekan satu timnya Restu Dwi Purnomo.

"Dari awal saya sudah tekankan kepada anak-anak agar berhati-hati untuk mengahadapi pertandingan ini. Diatas kertas kami bisa mengambil game ini, tapi kami terlalu menganggap remeh lawan jadi pertandingan ini sulit ditaklukkan," imbuh coach A Kiat.

"Kami bisa bermain baik sejak kuarter satu hingga kuarter ketiga namun kurangnya pengalaman fokus kami hilang di akhir pertandingan," ungkap kepala pelatih Pacific Caesar, Bambang Susanto mengomentari kekalahan timnya.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar