IBL

M88 Aspac Jakarta dan Garuda Bandung sudah bertemu tiga kali di musim reguler IBL 2016. Kini agregat kedua tim dimenangkan oleh Aspac (2-1). Pasalnya dipertemuan terakhirnya Aspac menang 65-51.

Dua pertemuan sebelumnya kedua tim saling mengalahkan. Aspac menang atas Garuda, 67-60 di Seri II Malang. Sedangkan Garuda membalas, 65-58 di Seri III Jogjakarta. Dengan agregat sama kuat, pastinya di laga ini kedua tim ingin menang.

Benar saja, baik Garuda maupun Aspac mengeluarkan kekuatan terbaiknya. Namun Garuda harus kehilangan Sigit Harun Nurman di awal laga karena cedera lutut. Inilah yang membuat barusan big man Garuda berkurang. Ditambah lagi, di kuarter berikutnya Daniel Timothy Wenas juga harus mendapat perawatan serius karena ada masalah dengan kakinya.

Barisan big man Aspac akhirnya punya keleluasaan dibawah paint area lawan. Sibuk menjaga big man, akhirnya Garuda dihabisi lewat ketajaman small man Aspac. Inilah yang membuat Garuda akhirnya menyerah di pertandingan ini.

"Meski kalah, saya bangga dengan perjuangan anak-anak tadi yang sudah bermain dengan maksimal. Kami selalu habis-habisan setiap bermain dengan tim papan atas, sayangnya pada game ini kami harus mengakui lawan lebih unggul dari kami," kata coach Ito, sapaan Fictor Gideon Roring. "Tadi Sigit Harun dan Daniel Wenas sedikit mengalami cedera, saya belum tahu khususnya Sigit apakah cederanya parah parah dan bisa main di sisa seri ini atau tidak.

Oki Wira Sanjaya memimpin rekan-rekannya sebagai pendulang poin terbanyak dengan 15 poin. Disusul Ebrahim 'Biboy' Enguio Lopez (12 poin), Andakara Prastawa Dhyaksa (11 poin) dan Ferdinand Damanik (10 poin).

"Saya sangat terbantu dengan kehadiran Antonius Joko sebagai asisten pelatih, dia banyak memberikan masukan untuk tim. Selain itu dia mampu menganalisa kekuataan lawan khususnya dalam game ini. Game plan tadi berjalan lancar, saya menyiapkan dua big man Ferdinand Damanik dan Yandi untuk menahan kekuaatan Garuda yang sangat tangguh di wilayah paint area," ujar kepala pelatih Aspac, Jugianto Kuntardjo.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar