IBL

Fadlan Minallah akhirnya bergabung dengan Satria Muda Pertamina Jakarta. Ia ikut tampil saat mereka menjuarai Piala Presiden Bola Basket 2019. Fadlan menjadi salah satu pemain vital di barisan starter.

Pemain senior IBL itu tampil dalam empat pertandingan, dari fase grup sampai final. Semuanya sebagai starter. Ia mencetak rata-rata 9,2 poin, 5,7 rebound, dan 1,2 asis.

Pada akhirnya, Fadlan mengantarkan Satria Muda juara. Itu merupakan gelar juara pertamanya selama bermain pro. Ia merasa berada di tempat yang lebih baik saat ini. Apalagi mengingat kasus penunggakan gaji pemain Bogor Siliwangi. Sampai dewasa ini, Fadlan belum menerima hak yang seharusnya ia dapatkan dari klub itu. Bergabung dengan Satria Muda merupakan kesempatan hijrah dari masa kelam.

Dalam suatu kesempatan, saya berbincang-bincang dengan Fadlan. Kami membicarakan soal proses bergabungnya dengan Satria Muda sampai menyinggung sedikit soal kasus Siliwangi.  

Komentarnya dulu buat penampilan Satria Muda di Piala Presiden!

Selama seminggu, hampir seminggu, sudah bagus. Satria Muda punya pemain-pemain muda yang berbakat. Ada pemain-pemain senior juga, seperti Arki (Wisnu) dan saya.

Sempat kalah sekali, tapi tertutup dengan permainan setelahnya. Di semifinal kami menang lawan Pelita Jaya. Di final lawan Hangtuah, klub lama saya.

Seperti apa ceritanya bisa bergabung dengan Satria Muda?

Karena dikenalkan oleh Rony Gunawan. Waktu itu Rogun yang menghubungkan saya dengan Satria Muda. Dia yang ajak saya untuk latihan. Dan, alhamdulilah begitu ikut latihan, try out pertama, saya bisa gunakan kesempatan itu sebaik mungkin.

Saya menunjukkan kualitas permainan dan pengalaman. Sampai sekarang saya bermain di Satria Muda.

Regular season bakal main juga?

Untuk satu musim, iya. Untuk satu musim.

Harapannya apa? Satria Muda ini salah satu tim terbaik di IBL.

Harapan saya, next season ini, di IBL 2020, target saya juara. Target selalu juara. Mungkin dengan juara, saya bisa pensiun dengan indah.

Selama saya bermain basket, tujuan saya adalah juara. Bagaimana caranya? Sepulang dari Piala Presiden ini banyak yang harus dibenahi.

Ini gelar juara pertama di dunia profesional? Berarti seperti apa buat Bang Fadlan?

Ini piala pertama, final pertama, dan juara pertama di turnamen atau pun basket profesional, selama 17 tahun, alhamdulilah selama ini kerja keras saya ada hasilnya. Meski kemarin saya ada masalah dengan tim sebelumnya, dan masih saya perjuangankan sampai hari ini, sekarang Tuhan kasih hikmah dari kejadian kemarin. Alhamdulilah, di balik kejadian kemarin, saya tetap latihan dan menunjukkan kalau saya masih pantas ditakuti di sini.

Urusan sama Siliwangi kemarin sampai mana prosesnya?

Urusan kemarin belum kelar. Sama Siliwangi belum kelar. Tapi, saya akan bereskan masalah itu. Siliwangi sudah tidak ada. Tetap harus dibereskan.

Sebelumnya sempat melatih di West Bandits. Nasibnya seperti apa jabatan itu? Ditinggalkan?

West Bandits, mereka keluarga saya—keluarga baru saya di sini. Untuk sementara, karena latihan terus di SM, saya takut banyak kegiatan, jadi minta izin di sana untuk pending.

Nanti kalau sudah selesai dari sini, insha Allah saya akan balik lagi. Karena Divisi I kalau tidak salah bulan Maret tahun depan. Tapi, begitu ada waktu, saya pasti akan ke sana. Mereka keluarga saya.

Bang Fadlan berarti sudah berapa lama dengan SM?

Baru kali ini.

Sebulan ada?

Tidak ada. Tidak sampai sebulan.

Awal November ini baru bergabung?

Iya, mungkin itu. Tidak sampai sebulan, kok.

Baru kali ini, tapi sudah dapat posisi starter, lalu fit dengan tim. Kok bisa?

Kuncinya, saya bilang ke anak-anak muda, mereka punya skill dan talenta yang baik. Mereka harus memanfaatkan itu. Dan yang penting mereka harus saling percaya satu sama lain. Sudah itu saja. Sampai sekarang secara teknis kami sudah dapat walau pun saya baru ikut laithan.

Pelatihnya orang Serbia. Ada perbedaan dari pelatih-pelatih lokal?

Pelatih saya tegas. Setiap kali melatih, selalu detail. Kami diajarkan untuk bermain smart. Saya dan Arki diminta berbagi, sharing ke teman-teman, untuk bermain smart.

Begitu Bang Fadlan datang, apa yang dia minta?

Mereka ingin seorang fighter. Mungkin kamu tahu, saya fighter di lapangan. Saya tidak pernah menyerah dan tidak pantang kalah dengan siapa pun. Di lapangan, saya akan berjuang.

Kita lihat di IBL ada beberapa pemain senior yang masih bermain. Ada Wendha Wijaya bersama Louvre Surabaya. Kelly Purwanto bersama Amartha Hangtuah. Lalu, Bang Fadlan dengan Satria Muda. Seperti apa kehadiran seorang senior untuk klub-klub?

Penting juga. Ketika gim krusial, misalnya, pemain senior itu sudah lebih tahu harus melakukan apa. Kedua, memberi masukan kepada pemain-pemain muda. Apa yang harus dilakukan saat bermain dengan strategi ini, itu, ini, itu. Alhamdulilah, di Satria Muda, mereka mendengarkan saya. Bisa menjalani semuanya.

Bang Fadlan, Wendha, dan Kelly pernah satu tim di Garuda (Bandung)? Ketika melihat mereka masih bisa main sampai sekarang, rasanya seperti apa?

Ketika melihat mereka masih konsisten, saya bangga banget. Dulu pernah satu tim di Garuda. Sama Kelly satu tim di Hangtuah dan Siliwangi. Saya tahu mereka adalah pejuang juga.

Mereka sudah senior, tapi tidak pernah menunjukkan senioritas itu. Mereka hanya membuat teman-temannya untuk bangkit. Memimpin dengan caranya sendiri dengan baik.

Omong-omong, Satria Muda ini punya latar belakang pemain yang beragam. Ada pemain senior, pemain muda, pemain timnas. Satria Muda punya potensi seperti apa, terutama pemain muda?

Mereka punya potensi besar, tentu saja. Pembuktianya di regular season. Itu akan kelihatan nanti. Pemain senior, pemain timnas, pemain muda mesti satu padu. Kami pasti struggle, tapi harus hustle.

Ada target pribadi?

Juara. Pokoknya saya mau juara. Itu saja, tidak ada yang lain. Mudah-mudahan semua diberi kesehatan. Yang sehat tetap sehat, yang cedera segera disembuhkan.

Semoga. Kalau begitu, terima kasih sudah mau ngobrol dengan saya.

Iya, sama-sama. Terima kasih juga.

Komentar