IBL

Pada musim 2015-2016, di bawah arahan pelatih Randy Wittman, Washington Wizards berhasil meraih persentase kemenangan 50 persen. Sayangnya, semua itu sia-sia. Wizards hanya bertengger di peringkat 10 di bawah Chicago Bulls dan Detroit Pistons saat musim reguler berakhir. Artinya, mereka tak bisa berkompetisi di babak playoff.

Di tengah jeda kompetisi atau offseason memasuki 2016-2017, Wizards memutuskan memecat sang pelatih. Mereka kemudian mengangkat pelatih baru yang tidak lain dan tidak bukan adalah Scott Brooks.

Sebelumnya, Brooks adalah pelatih yang sedang mengambil masa cuti selama setahun ke belakang setelah mengarungi musim 2008-2015 sebagai pelatih Oklahoma City Thunder. Namanya mencuat setelah berhasil membawa Thunder menuju final musim 2011-2012 dengan sederet pemain muda dan gaya bermain yang eksplosif, baik menyerang ataupun bertahan.

Wizards sendiri, seperti yang kita ketahui bersama, memusatkan permainan di sang kapten John Wall. Pemain yang di-draft oleh Wizards pada musim 2010-2011 ini telah dan selalu menjadi pusat permainan Wizards sejak musim pertamanya. Wizards juga dilengkapi dengan Bradley Beal dan Marcin Gortat dalam melakukan serangan, serta dilengkapi oleh Otto Porter Jr. serta Markieff Morris sebagai starter mereka.

Dari barisan bangku cadangan, Wizards memiliki nama-nama yang cukup bisa diandalkan. Jason Smith, Kelly Oubre Jr., Ian Mahinmi serta Trey Burke adalah nama-nama yang sudah bersama tim ini sejak awal musim. Di pertengahan musim Wizards menambah kekuatan melalui pertukaran pemain dengan mendatangkan Brandon Jennings dan Bojan Bogdanoic.

Wizards bisa dibilang mengejutkan musim ini -selain Boston Celtics yang performanya memang konsisten dan di luar ekspetasi pecinta NBA. Dengan hanya memiliki satu pemain All Star dalam diri John Wall, posisi Wizards yang berada di peringkat 4 Wilayah Timur dan 9 secara keseluruhan benar-benar impresif.

Secara tim, statistik 109,3 poin per pertandingan (PPG) adalah poin per laga terbanyak kelima di NBA; di bawah Golden State Warriors, Houston Rockets, Denver Nuggets dan Cleveland Cavaliers. Dari 109,3 PPG itu, 96 persen diraih hanya oleh 7 pemain. Starting five mereka plus Bogdanovic dan Jennings.

Sementara dalam sisi bertahan, untuk kemasukan sebenarnya Wizards tidak cukup baik: 107,3 PPG adalah yang terburuk di antara tim playoff wilayah timur. Angka itu sendiri sebenarnya sama dengan angka kemasukan Cavaliers.

Tapi ada statistik bertahan lain yang menonjol dibukukan oleh Wizards, yakni steal per pertandingan (SPG) yang mencapai 8,4. Angka ini adalah yang terbaik ketiga di bawah Warriors dan Philadelphia Sixers. John Wall sendiri secara pribadi menempatkan namanya di peringkat kedua pengumpul steal terbanyak dengan rataan 2 SPG.

Di persentase field goal, Wizards tercatat terbaik ketiga dengan 47,5 persen. Jika kita menilik laga-laga Wizards, kita bisa sedikit melihat kesamaan antara Wizards sekarang dan Thunder di era Scott Brooks. John Wall posisi point guard memiliki gaya bermain yang nyaris persis dengan Westbrook. Kevin Durant mungkin bisa kita samakan dengan Bradley Beal yang memiliki kemampuan outside dan inside shooter sama baiknya. Cuma masalah konsistensi saja yang masih kurang di diri Beal.

Ibaka kala itu bisa digantikan dengan Marcin Gortat yang sangat kuat di bawah ring, baik dalam menyerang atau pun bertahan. Cadangan andalan yang kala di Thunder diisi oleh James Harden dimainkan secara nyaris otentik oleh Bojan Bogdanovic yang menyerang secara efektif dalam tiap menit bermainnya. Bahkan bila kita melihat statistik dan gaya bermain Wizards musim ini, mereka jauh lebih baik di atas kertas daripada Thunder 2011-2012.

Tambahan Otto Porter Jr. dan Markieff Morris adalah kunci lainnya. Kedua pemain ini punya sumbangsih poin yang tidak kalah daripada empat nama sebelumnya. Belum lagi kemampuan bertahan mereka berdua yang bisa dibilang terbaik di Wizards.

Di playoff, Wizards akan bertemu dengan peringkat kelima Wilayah Timur yakni Atlanta Hawks. Hawks yang sedang mencanangkan "Rebuild", musim ini tampil kurang konsisten seiring dengan banyaknya pergeseran roster mereka. Jika Wizards mampu mempertahankan permaianan eksplosif dan efisien mereka di bawah John Wall, bukan tidak mungkin Hawks dilewati dengan mudah.

Tapi yang jadi masalah ke depannya -bila mereka berhasil melewati putaran pertama playoffs- adalah calon lawan mereka di putaran kedua. Antara peringkat 1 Wilayah Timur atau peringkat 8. Untuk kondisi sekarang, peringkat 1 ditempati oleh Boston Celtics.

Dalam sejarah Playoff NBA, terakhir kali tim unggulan pertama kalah dari unggulan kedelapan adalah musim 2011-2012. Kala Sixers mengalahkan Chicago Bulls. Jadi ada kemungkinan besar bahwa Celtics akan mengalahkan Bulls di putaran pertama. Oleh karenanya, bagi Wizards, bila Hawks berhasil dilalui, Celtics jelas bukan lawan yang mudah.

Gambar: USA Today

Komentar